MARIMAR TERHARU
MARIMAR TERHARU
( Tantangan Menulis Gurusiana hari ke- 79)
Waktu subuh baru saja berlalu, Marimar tidak ingin terburu- buru meninggalkan sajadah yang masih didudukinya. Namun ada yang mengusik pikiran dan perasaannya. Dia teringat para siswa dan teman-temannya. Marimar beranjak mengambil ponselnya, lalu menyampaikan sapaan di WAG para guru. Tergesa dia membuka mukena yang masih dikenakannya . Tiba - tiba terbersit dipikiran Marimar , yang membuatnya semangat saat itu juga. Dia akan mengajak teman-temannya , secara bersama - sama merekam suaranya pada pesan suara WA lalu dikirim untuk para siswa.
Marimar senang ajakannya direspon dengan baik , maka satu per satu para guru memgirim pesan suara untuk menyapa para siswa. Selain menyapa mereka juga memberi motivasi dan memberi banyak nasehat. Ternyata menyimak pesan suara mereka membuat Marimar baper, mellow dan menangis.
Marimar butuh waktu untuk mengembalikan emosinya. Dia butuh waktu untuk menetralkan perasaannya. Rupanya tidak mudah baginya. Hingga tiga kali dia merekam suaranya, yang keluar suara yang tersendat menahan tangisan. Ah....sekarabg baru terasa , jauh dari suasana yang berpuluh tahun menjadi bagian hidupnya , baginya kini begitu hampa, sunyi dan kehilangan makna.
Rindu sapaan para siswa dan guru, rindu suara berisik mereka, ya ...rindu. Rindu ingin menegur mereka, rindu ingin melihat kegiatan mereka , rindu ingin menjawab tanya mereka yang tiada habisnya. Rindu suasana yang tak kan Marimar temui di tempat lain selain di sekolahnya.
Waktu mengembalikan kekuatan Marimar. Akhirnya dia bisa dan berhasil menyapa siswa dengan suara yang normal, meski harus dengan tekad dan perjuangan.
" Ma, tadi kakak dengar biasa saja suara Mama, trus kenapa setelah selesai rekam suara, Mama nangis ? " tanya Kakak , yang keheranan melihat Mamanya bercucuran air mata.
" Entahlah Kak, beginilah rasanya jadi orang tua, gampang baper, gampang mewek." Jawab Marimar sambil mengelap air mata dengan jari - jemarinya.
Belum reda sesak di dada, Marimar membuka kiriman vidio yang menayangkan anak perempuan kecil , sedang mengungkapkan rasa kangen kepada ibu guru dan teman - temannya. Maka air mata pun kembali tumpah, bercucuran, basah.
Marimar yakin siapapun yang melihat vidio si kecil itu , pasti akan tersentuh, muncul keharuan yang begitu dalam. Si kecil yang jujur, lugu dan polos, telah ungkapkan perasaan rindunya yang dalam terhadap suasana di sekolahnya.
WAG guru semakin ramai. Banyak informasi yang Marimar share kepada mereka. Hari itu, pekerjaan sekolah terselesaikan . Teman guru yang ditugaskan piket sudah laksanakan tugasnya dengan baik. Marimar terus memonitoring hingga tak terasa waktu sudah menjelang sore.
Malam ini Marimar masih lembur , mengoreksi dan memperbaiki RKAS yang masih diasistensi oleh Tim Managemen Bos Dinas Pendidikan Kab Bekasi. Sejenak Marimar istirahat , untuk menuliskan tentang hari ini yang mengharu biru.
Besok Marimar berniat menyapa siswa melalui vidio. Yes!
Selasa, 7 April 2020
Pukul 21.15
Susmiyati
SMP YADIKA 8
JITU
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat marimar, besok pasti kabar baik
Aamiin..trimakasih