MARKONAH TERJUN BEBAS DI HARI KE-115

#Hari ke- 115.

Markonah terkesiap, begitu dilihat jarum pendek jam dinding, menunjuk ke angka 1.

" Astagfirullah....aku belum kirim tulisan ke gurusiana." Jerit hatinya.

Ya Markonah hanya bisa menjerit di dalam hati. Dia tidak mungkin berteriak dan guling-guling saat itu, karena hari masih terlalu pagi.

Lemas. Termangu sesaat, menyesali keteledorannya, tidur sebelum mengirim tulisan.

Kemarin, sejak pukul 10.00 hingga pukul 15 .00 Markonah rapat virtual dengan Para Kasubid dan Para Kepala sekolah tingkat Dikdas Yadika. Sampai rumah sudah pukul 17, karena satu jaman Markonah mampir belanja sayuran dan buah.

Sholat Ashar yang sudah terlalu sore, lalu seusai mandi masih banyak urusan, mempersiapkan buka puasa. Bahkan ngaji pun hanya beberapa menit saja. Kelelahan makin terasa usai sholat taraweh.

Tepat pukul 20.00, Markonah merebahkan badannya, berniat tidur dulu barang sekejap. Berharap lelah berkurang. Tapi nyatanya, lelah melelapkannya.

Percuma berlarut dalam rasa sesal. Markonah berwudhu, sholat malam dan lanjut dengan mengaji. Pukul 03 hari ini, Markonah sudah makan sahur. Menunggu azan subuh, dia membuka laptopnya, untuk melanjutkan pekerjaannya menyusun kurikulum pendidikan karakter Yadika.

"Mar...fokus kerja ya...yang sudah lewat , biarkan berlalu. Nanti curhatmu jadikan tulisanmu untuk hari ke -115. Lanjut saja, mesti kau sudah gugur bertempur."

Markonah hanya tersenyum, senyumnya makin lebar saat di WA group guru dan teman SMP, ia membaca pesan . Seorang teman menanyakan, mengapa Markonah tidak kirim tulisan.

Markonah menjawab

" Markonah terjun bebas , tidak menulis hari kemarin, tunggu ya cerita Markonah mengapa sampai terjun bebas di hari 115."

Markonah tak peduli, baginya menulis tetap akan berlanjut, meskipun tak akan mendapatkan sertipikat atas apa yang ditulisnya nanti.

"Gitu dong Mar. Tekad bulat. Bolong biarin saja. Toh yang bolong enak juga rasanya. Hehe...Donat."

Kamis, 14 Mei 2020

Pukul 08.07

Susmiyati

SMP YADIKA 8

JITU