MEMAKSIMALKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA
MAKSIMALKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA ( EQ )
( Tantangan Menulis Gurusiana hari ke-53)
Kita harus mengakui, bahwa kita sebagai guru ,sangat mendamba, siswa-siswa kita pintar dalam mata pelajaran yang kita ampu. Kita juga harus akui bahwa kita akan sangat perhatian terhadap siswa yang lebih menonjol kemampuannya pada mata pelajaran yang kita ajarkan. Kita juga merasa bangga, terhadap siswa tersebut, bahkan kita akan sangat sayang padanya. Jujur, pasti perasaan ini kita miliki.
Lalu bagaimana nasib siswa yang kurang berminat dengan mata pelajaran yang kita ampu ? Apakah dia tidak membanggakan? Atau kita tidak memberinya perhatian istimewa? Atau bahkan kita anggap dia tidak terlalu berarti keberadaannya ?
Semoga kita bukanlah tipe guru yang hanya mensupport siswa yang ada di pihak kita. Siswa yang sangat suka dan antusias belajar dan mempelajari mata pelajaran yang kita ajarkan.
Semoga kita akan terus konsisten sebagai guru yang sabar dalam mendidik dan mengajar sesuai kemampuan , dan sesuai bidang yang kita emban .
Pada akhirnya setelah umur kita bertambah,maka bertambah pula ilmu dan pengalaman kita. Tak jarang kita terkaget- kaget mendengar kabar teman sekolah kita sukses di bidangnya. Padahal kita sangat mengenalnya, ketika sekolah dulu,dia bukan termasuk siswa yang hebat. Dia tak pernah menjadi juara kelas, yang kita ketahui dia hanya lulus sekolah tanpa prestasi.
Tidak menutup mata, kita jumpai beberapa siswa yang tidak berprestasi akademik namun dia pandai di bidang lain. Bersama tim basketnya siswa tersebut sering juara. Bersama group bandnya siswa tersebut mampu membuat lagu. Bersama pasukan paskibranya, sering menjadi jawara. Entah berapa banyak perlombaan, dan pertandingan yang mengandalkan kehebatannya yang secara akademik biasa biasa saja.
Sejak kecerdasan emosional menjadi perbincangan dan mendapat perhatian khusus, stigma bahwa kecerdasan intelektual bukan satu-satunya syarat seseorang sukses masa depannya, sangat terbukti. Bahkan menurut para ahli, kecerdasan emosional dua kali lipat mampu mengantarkan seseorang menuju kesuksesannya.
Siswa seperti apakah yang memiliki kecerdasan emosional ?
Secara spesifik tidak mudah digeneralisasikan. Karena kecerdasan emosi tidak dapat terukur dengan angka- angka. Kecerdasan emosi berbeda dengan kecerdasan intelektual , yang mudah dikenali karakteristiknya, salah satunya selalu mendapatkan nilai memuaskan di setiap mata pelajaran.
Mungkin hal- hal di bawah ini bisa mengidentifikasi siswa yang cerdas emosional :
1. Percaya diri
2. Pandai berkomunikasi, dan ingin mengetahui banyak hal.
3. Bersifat terbuka, frendly.
4. Mudah menyesuaikan diri atau mudah menerima perubahan.
5. Sportif.
6. Gaul, supel, ramah,dan hangat
7. Menghargai perbedaan
8. Pandai membawa diri
9. Punya prinsip dan tidak mudah dipengaruhi
10. Berkarakter.
Mari kita instrospeksi diri. Sudahkah kita menghargai siswa kita yang berbeda kecerdasannya. Dia mungkin bukan juara kelas, karena malas berhitung, malas membaca, dan malas menulis, tetapi dia jago basket,futsal, jago main gitar,drum dan jago memasak.
Allah Sang Maha Pencipta , menciptakan alam semesta dan isinya tidak pernah tepat sama,sekalipun kepada anak kembar identik. Kita adalah guru. Guru adalah manusia, yang tentu tidak sempurna. Kita tak ada bedanya dengan siswa yang tumbuh dan kembang sesuai minat dan bakatnya.
Biarlah siswa kita dengan berbagai macam kemampuan dan kecerdasannya. Tugas kita adalah mengoptimalkan kecerdasan mereka. Yang cerdas emosi mari kita fasilitasi,begitu juga yang cerdas intelektualnya kita motivasi. Tak ada yang lebih penting,kecuali menjadi pribadi yang berkarakter berbekal iman dan taqwa, juga cerdas emosi atau intektualnya.
Jadilah guru yang bijaksana,memperlakukan siswanya secara porposional. Suatu saat nanti kita akan melihat mereka sukses dalam bidang yang betbeda- beda. Seperti kita ,berbeda dalam menjalankan tugas kita. Saya guru Bahasa Indonesia, dia Bahasa Ingris dan kamu matematika ,dan seterusnya. Bagaimana mungkin siswa harus menguasai lebih dari sepuluh mata pelajaran sekaligus dalam waktu yang bersamaan ?
Akhirnya kita memahami. Kecerdasan Emosi sangat diperlukan selain kecerdasan intelektual.
Selamat berjuang.
Rabu, 11 Maret 2020
Pukul 21.27.
Susmiyati
SMP YADIKA 8
JITU.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Saya setuju dengan ibu setiap anak punya keunikan sendiri" yang harus kita gali potensinya
Trimakasih Bu