Pentigraf

MOBIL MOGOK

#28 : 365

Siang membara. Sengatan matahari menguat, menembus jendela mobil angkot. Sesekali Markonah mengipasi dirinya dengan buku yang selalu ada di tasnya. Wajah yang lelah, nampak jelas terlukis pada wajah para penumpang lainnya. Sebentar lagi waktu Ashar tiba, namun mobil ini masih melaju pelan , tersendat oleh kemacetan. Macet parah terjadi di Bantar Gebang, Bekasi.

Bunyi klakson bersahutan menambah gugupnya supir angkot di samping Markonah. Lampu hijau sudah menyala, namun mobil yang ditumpanginya tiba - tiba mogok . Supir itu turun , membuka kap depan mobilnya. Dia sedang berusaha menghidupkannya . Sudah dicoba dengan berbagai cara namun mobil tetap ngadat saja.

Seorang Pria menghampiri sang supir. Markonah pikir, Si Pria berbadan tegap dan jangkung tersebut akan menolong supir. Ternyata dia datang untuk memaki supir. Mendengar makian si pria tadi, nyali supir menciut. Bibirnya bergetar, tangannya disatukan di depan dadanya dan berucap kata maaf berkali-kali. Markonah iba, dia turun untuk melihat si pria yang sedang memuncak amarahnya. Seketika matanya mengenali sosok pria pemarah itu. "Saputra,...ini Ibu Nak, tidakkah kau lihat Abang Supir meminta maaf, mobilnya mogok bukan kehendaknya. " Saputra terkesiap, saat dia melihat siapa yang menegurnya. Markonah miris hatinya, sedih melihat tingkah siswanya yang telah dia luluskan dua tahun lalu.

28 Juni 2020

Susmiyati