PEKERJAAN RUMAH
PEKERJAAN RUMAH ( PR)
( Tantangan Menulis Gurusiana hari ke- 54 )
Tiada hari tanpa Pekerjaan Rumah dari sekolah, Itu dulu. Lantas apa kabar PR saat ini ? Masih exiskah PR atau sudah tiada ?
Pro dan kontra terhadap PR, masih tetap bergulir. Bahkan Bapak Muhadjir Effendy, mantan Mentri Pendidikan menyatakan bahwa siswa tak perlu lagi diberi tugas tambahan di rumah yang disebut PR. Wow, sejak saat itu, berhamburan opini tentang PR.
Apa itu Pekerjaan Rumah ?
Pekerjaan rumah adalah tugas mandiri terstruktur yang diberikan guru untuk dikerjakan di rumah sebagai latihan tambahan.
Benarkah PR membebani siswa ?
Menurut pendapat saya jawabannya
1. Benar. Jika PR yang diberikan kepada siswa kurang bermakna dan tidak relefan dengan materinya.
2. Benar . Jika PR yang diberikan kepada siswa menguras banyak tenaga,pikiran, waktu dan dana.
3. Benar. Jika PR yang diberikan kepada siswa merepotkan banyak pihak.
Benarkah PR membebani siswa ?
Menurut pendapat saya jawabannya.
1. Tidak membebani siswa. Jika PR yang yang diberikan kepada siswa untuk memberikan penguatan dan pendalaman materi yang asensial.
2. Tidak membebani siswa . Jika PR yang diberikan kepada siswa justru melatih ketrampilan siswa.
3. Tidak membebani siswa . Jika PR yang diberikan kepada siswa justru berdampak meningkatkan kedisiplinan siswa dalam belajar,melatih siswa dalam mengembangkan kreatifitas siswa. Memberikan siswa kesempatan berinovasi serta menguatkan karakter siswa.
Di sisi lain masih banyak orang tua yang meminta PR tetap ada ,agar anaknya mau belajar. Tanpa PR, anaknya tidak belajar di rumah.
Ada juga orang tua yang senang anaknya tanpa PR, karena selain kasihan melihat anaknya kurang istirahat di rumah akibat PR, kadang orang tua juga ikut direpotkan.
Kurikulum K-13, membutuhkan waktu yang panjang di sekolah. Waktu yang tersisa di rumah menjadi berkurang. Lantas bagaimana kita menyikapi plus dan minus PR ?
Merdeka Belajar yang dicanangkan Mas Nadim, mentri pendidikan kita saat ini, memberikan kesempatan kepada semua guru untuk mandiri. Mandiri sebagai guru penggerak. Mandiri sebagai guru kreatif ,inovatif dan inspsiratif.
Berikan PR kepada siswa namun tetap melihat batasan kemampuan. Ringan,bermakna, menguatkan karakter siswa. Internet memudahkan siswa mencari sumber data dan informasi. Minimal dengan PR, siswa menjelajah dunia dengan tujuan baik, mencari data dan informasi akurat . Jangan lupa tetap dalam pengawasan orang tua.
Guru adalah makluk sosial yang cerdas dan bijaksana. Selamat betaktifitas, jadilah guru penggerak, menciptakan merdeka belajar. Salam sukses.
Jumat, 13 Maret 2020
Pukul 04.26
Susmiyati
SMP YADIKA 8
JITU
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Bu guru, setuju bila mereka ada PR otomatis mereka ada niat buka buku
Iya Bu trimakasih
Iya Bu trimakasih
Iya Bu trimakasih
Cucuok Bu menginspirasi.Barakallah fikk
Trimakasih Bu