Pentigraf

PRIA PUJAAN

# 23 : 365

Melihat sepasang kekasih di hadapannya, menggiring Markomah pada lamunan panjangnya. Kala itu masih SMA. Markonah tahu seseorang sedang memperhatikannya. Jantungnya berdebar keras. Pria yang ia puja siang malam dengan rahasia itu sedang mengawasinya. Bahagia menyusup ke sanubarinya.

Markonah makin salah tingkah, ketika pria itu duduk tepat di hadapannya. Suapan bakso ke mulutnya rasanya tak mampu lagi dia telan. Dia ingin terlihat cantik. Maka perlahan saja dia mengunyah baksonya. Sesekali dia mencuri pandang, hingga keheningan tercipta. Tak ada yang berinisiatif mulai bicara.

Markonah menunggu, pria itu menyapanya penuh canda dan mesra, namun hingga bel masuk berbunyi, dia diam saja. Markonah makin gugup dibuatnya. Pipinya merah menahan malu. Matanya tak mampu menatapnya. Panggilan beberapa teman menyadarkan Markonah untuk segera berlalu dari kantin. Markonah sudah siap berdiri ketika tangan pria itu menyentuhnya, lalu menyusupkan surat pada tangan Markinah dan berkata " Tolong sampaikan surat ini untuk Kumara, katakan juga padanya aku menyintainya." Markonah meremas surat itu, rasanya ia ingin membuangnya.

Selasa, 23 Juni 2020

Susmiyati