PUISI SANG PUJANGGA
Pentigraf
PUISI SANG PUJANGGA
#Ke-2: 365 hari
Kemarin mata Linda berbinar indah saat menunjukan puisi itu. Markonah ikut membacanya, dia akui puisi itu sangat romantis. Puisi yang sarat dengan ungkapan cinta . Beruntung Linda mendapat kekasih Sang Pujangga.
Esok harinya, Linda menunjukan puisi yang berbeda kepada Markonah dia bertanya, apa maknanya. Markonah tak tega berkata jujur akan makna tersirat dari puisi itu. Maka kalimat penguatanlah yang meluncur dari bibirnya. Seketika Linda kehilangan binar matanya. Apa yang Markonah sampaikan pada Linda, bagi Linda hanya kata -kata manis pengikis kegelisahannya.
Hari berikutnya, Linda membawa kabar duka. Sang pujangga memutuskan cintanya. Kali ini Linda menangis sesenggukan . Markonah menghiburnya sekuat hatinya. Markonah menghapus air matanya, dengan tangan kanannya, namun tangan kirinya gemetar meremas sepucuk surat berisikan puisi cinta . Puisi dari Sang Pujangga untuknya, siang tadi. "Maafkan aku Linda." Bisik lirih Markonah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus,Bunda,ditunggu pentigraf berikutnya
Bagus buk,salam literasi
Salam kembali. Terimakasih
Sang pujangga ternyata playboy ...heheheMantap buk ..
Jangan diterima Ya Mar, cari cowok lain aja.