RINDU KITA DIPERPANJANG
RINDU KITA DIPERPANJANG
( Tantangan Menulis Gurusiana hari Ke-70 )
Rinduku pada riuhnya suara siswa , yang berebut bersalaman saat sua di sepanjang koridor, makin kurasakan. Rinduku pada suara riuh kaki berlarian menuruni tangga menuju ke kantin sekolah, makin membayang. Rinduku pada keriangan mereka saat bunyi bel pertanda pulang ,makin menguat. Rinduku pasti rindumu, anak-anakku. Menuliskan ini ada buliran air mata menetes , basah di pipi.
Biarlah banyak kebersamaan yang harus tertunda . Kita sudah merencanakan pergi bersama, bahagia bersama dalam acara study wisata. Menghabiskan malam - malam dingin di Bandung. Malam itu harusnya kalian menanpilkan indahnya tarianmu, merdunya suaramu, dan hebohnya permainan yang akan kita kemas lalu kita pulang benak kita sarat dengan kesan. Kesan yang manis untuk kita kenang. Namun rencana ini tertunda. Iklaskalah.
Kau si sulung, kelas sembilan. Mestinya ujian praktek itu terlaksana seperti yang sudah kalian persiapkan. Praktek berpidato, story telling, menari, menyanyi, sholat, berkotbah, membuat produk prakarya, sibuk melakukan eksperimen di labiratorium IPA, mengoperasikan komputer, berolah raga dan lain-lain. Sudah tertebak di saat itu pasti seru, karena ujian praktek akan dilaksanakan layaknya sedang berlomba.
Kau tahu Nak, soal- soal Ujian Sekolah tertulis, sudah Bapak dan Ibu gurumu selesaikan, siap diujikan. Seminggu harusnya kalian berjibaku berusaha tuntaskan dengan baik Us tersebut, agar nilai ijasahmu pun baik. Mungkin kalian malah senang, kalian juga gembira, terbebas dati lelahnya maraton ujian. Kegembiraanmu makin memuncak saat kau tahu UNBK pun ditiadakan. Hayoo ngaku....!
Kalian hanya tahu, tanpa ujian bisa lulus. Tanta ujian berarti tidak belajar. Tanpa ujian berarti lenyap beban. Merdeka, tak ada lagi yang harus kalian perjuangkan.
Sulungku, kalian harus tahu, UNBK, memang ditiadakan, tapi kalian harus tetap belajar. Mengapa ? Jika cita - cita kalian ingin bersekolah di SMAN atau SMKN favorit, artinya kalian akan mengikuti tes untuk seleksi. Jadi tak akan pernah merugi kita belajar. Tolong resapi pesan ini.
Tetaplah kalian di rumah. Jika kalian rindu teman-temanmu, Bapak dan Ibu Guru dan rindu suasana belajar di sekolah. Mari kita patuhi pesan pemerintah. Semakin kita patuh, semakin mudah terputusnya penyebaran corona. Semakin cepat kita bersua. Semakin kita tak peduli, jangan banyak berharap kita dapat lebih cepat bersama lagi.
Kalian semua anak terkasih, selama di rumah, tugas dari Bapak dan Ibu guru kerjakan dengan Sersan, santai tapi serius. Insya Allah, tugas melalui daring itu justru memberimu banyak kesempatan menjelajahi dunia.
Gunakan waktu yang panjang di rumah untuk membantu Ibu di dapur, membantu ayah membersihkan lingkungan rumah. Agar lingkungan tempat tinggalmu bersih dan sehat. Tingkatkan ibadah, lebih khusuk, dan berdoalah demi kebaikan negara kita, demi pulihnya kondisi dunia yang sedang berduka.
Akhirnya, salam rindu penuh kasih, semoga kalian sehat ,terjaga dari marabahaya. Nantikan waktu yang tepat untuk sua kita lagi. Allah bersama anak-anak yang penuh cinta kasih kepada sesama. Semangat, dan selalu bahagia dalam kondisi apapun. Insya Allah derita bangsa, derita dunia akan segera sirna. Aamiin.
Minggu, 29 Maret 2020
Pukul 14.38 Wib
Susmiyati
SMP YADIKA 8
JITU.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar