Susmiyati

Profil Kepala SMP Yadika 8 Bekasi...

Selengkapnya
Navigasi Web

SAMPAH TERBANG

Sampah Terbang

Mobil Rush putih itu melaju dengan kecepatan sedang saja. Markonah mengikuti di belakangnya, bukan sengaja mengikuti, tetapi memang laju motor Markonah sebatas itu. Pas dikecepatan 40 sampai dengan 50 per kilo meternya. Bagi Markonah, lambat yang penting selamat.

Dari belakang mobil itu, Markonah sempat membayangkan dirinyalah yang ada di belakang kemudi. Keren banget pastinya jika itu dirinya. Minimal pagi itu Markonah bisa merasakan bahagia walau hanya dalam angan memiliki mobil mewah.

" Mar...motormu ini jauh lebih mewah, karena selain irit, tubuhmu mendapat asupan hangatnya sinar matahari langsung. Mewah bukan ? Bisakah kau bayar harga vitamin D sebanyak yang terserap oleh tubuhmu.?"

Betul juga ya , kata hatinya yang sedang normal karena bahagia. Lamunan Markonah terpenggal sesaat, waktu wajahnya hampir tertutup oleh plastik bungkus roti . Markonah tahu persis dari mana plastik bungkus roti itu berasal. Dari jendela sebelah kiri mobil Rush yang melaju di depannya.

" Waduh, orang kaya, dia pikir boleh ya, buang sampah sembarangan. Main buka jendela seenaknya, lalu sampah diterbangkan. Apa tidak tahu ya....ada aku yang terdampak oleh terbangnya bungkus roti holand itu..eit sebut merek. " begitulah gerutu hati Markonah.

Markonah menyalip mobil Rush putih bersih itu, disaat kemacetan terjadi. Ujung matanya sempat melirik ke dalam mobil tersebut , namun terhalang oleh kegelapan kacanya. Sesampai di sekolah, Markonah menuju tempat yang sudah menjadi miliknya. Memarkir motornya di bawah pohon mangga . Menyimpan motornya di bawah pohon agar sejuk, demi kesehatan motor kesayangannya sehingga tidak buluk terkena matahari.

Kakinya sudah meninggalkan motornya, ketika dia melihat mobil Rush putih itu sedang parkir pula di depan lobby sekolahnya. " Jadi, mobil itu ke sekolah ini juga, siapa ya ? " Markonah penasaran dibuatnya.

Dari arah kemudi, keluarlah seorang Bapak muda, pakaian yang dikenakannya rapi dan licin, namun santai dengan sendal jepitnya. Dari pintu sebelahnya, keluarlah perempuan, yang pantas dipanggil Oma.

" Selamat pagi Pak, "

" Selamat pagi Ibu " jawab Si Bapak ramah.

" Mau bertemu siapa ya Pak ? Tanya Markonah lagi.

" Saya mendapat informasi dari wali kelas anak saya, hari ini diminta datang ke sekolah untuk mengambil buku untuk anak saya, Lusi. "

" Oh..mari Pak , kita temui wali kelas yang Bapak maksud di ruang guru, mari Oma, "

Orang yang disebut Oma, membalas ajakan Markonah dengan senyum manisnya. Markonah terkesiap, karena wajah Oma cantik banget, lengkap dengan make up meskipun tipis-tipis tersapu di wajahnya.

Mereka tidak lama , lima belas menit kemudian, Markonah melihat keduanya menuju mobilnya . Markonah masih ada di halaman sekolah. Markonah sedang memetik buah jambu yang ranum . Pohon jambu air yang ditanam dua tahun lalu sudah berbuah.

" Ibu, kami pamit pulang." Si Bapak berpamitan dengan santun.

Markonah menghampiri mobil bagus itu.

" Hati-hati di jalan Pak. Terimakasih ya Pak dan Oma."

Perlahan Markonah menghampiri Si Oma yang cantik itu sambil berbisik.

"Oma, hati - hati di jalan, jangan buang sampah Oma ke luar mobil seperti tadi ya, "

Seketika Oma mengerutkan dahinya, lalu tersenyum dan menjawab," Oh...kok Ibu tahu, aku suka lupa tuh Bu. "

" Ya Oma, tidak apa - apa, tapi Oma jangan lupa lagi ya.."

Markonah sempat melirik wajah Si Bapak, ketika Markonah mengingatkan Oma. Tersirat rasa kaget juga di wajahnya.

" Tadi saya di belakang mobil Bapak, sempat melihat ada plastik pembungkus roti terbang dari arah dalam mobil ini. "

" Oh...maafkan Oma , Bu."

Markonah menganggukan kepalanya.

Mobil Rush meninggalkan Markonah. Mereka saling melambaikan tangan.

" Heeeem si Oma bukan siswa Yadika, coba Oma sekolah di Yadika, pasti akan tahu di mana sampah disimpan, karena siswa Yadika mendapatkan mata pelajaran Pendidikan Karakter Yadika. " kata hatinya .

" Bu Mar...jambunya mau dicuci tidak.? " teriak Mpok.

Bergegas Markonah menuju wastafel di samping lobby itu.

Kamis, 17 September 2020

Pukul 11.38

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerpen yang keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik

17 Sep
Balas

Terimakasih

18 Sep

Semangat berliterasi, semoga sukses selalu. Amin.

17 Sep
Balas

Aamiin.terimakasih

18 Sep



search

New Post