Pentigraf

SENYUM KECUT

#22 : 365

Resepsi pernikahan yang digelar mewah dipadati para tamu undangan. Berbagai menu tersaji apik di setiap gubug yang didekorasi unik. Gedung pesta yang luas, memberi keleluasaan tamu memilih makanan favoritnya. Seperti halnya Markonah. Kambing guling pilihan utama, Soto Banyumas pilihan kedua, dan dimsum pilihan ketiga serta masih ada yang ke empat dan seterusnya hehe , maruk.

Malam itu Markonah tampil beda. Baju gamisnya dari bahan batik khas pekalongan terlihat nyaman dipakai. Dia makin percaya diri karena bajunya seragam dengan Mas bojo , juga dengan kedua anaknya. Orang menyebutnya sarimbit. Sebelum berangkat mereka menyempatkan diri foto keluarga. Baju untuk pernikahan Nico keponakan Mas Bojo , sudah dipersiapkan setengah bulan yang lalu.

Sesi foto dengan sang pengantin sudah dimulai. Satu persatu keluarga pengantin dipanggil untuk berfoto. Keluarga Markonah sudah siap berpose. Penata gaya yang berambut cepak sudah mengatur posisi agar terlhat bagus. Saat kamera sudah siap jepret, tiba - tiba sang fotografer, dicolek oleh mbak berambut Cepak itu sambil berseru "Tunggu, masih ada yang tertinggal, " Spontan semua mata tertuju kepada Si Mbak Cepak itu. Terlihat di sana, Si Mbak Cepak sudah menuntun seorang Ibu seumuran Markonah. Rupanya Ibu tersebut berbaju batik yang sama persis dengan baju batik yang dikenakan oleh Markonah. Seketika keluarga Mas Bojo yang menyaksikan peristiwa itu terpingkal -pingkal , sedangkan Markonah hanya tersenyum kecut , sekecut senyum Si Ibu yang ikut malu .

Senin, 22 Juni 2020

Susmiyati