SEPULUH RIBU RUPIAH

( Sebagai materi karakter kejujuran siswa kelas 3 sd 6 SD Yadika )

# 43 : 365

Anggi menghentikan langkahnya. Ketika di depannya terlihat dengan jelas, uang sepuluh ribuan . Perlahan Anggi jongkok, diambilnya uang itu. Diamatinya, ternyata betul itu uang sungguhan selembar, senilai sepuluh ribu rupiah. Anggi mengedarkan matanya ke sekeliling. Sepi, tak ada orang atau siapapun di lapangan. Tentu saja sepi, karena kegiatan belajar di kelas sedang berlangsung.

Senyum Anggi merekah ketika dilihatnya Pak Bagus berjalan ke arahnya. Anggi segera menghampiri Pak Bagus.

" Pak...Anggi nemu uang Pak. " kata Anggi sambil menunjukan uang di tangannya.

Sesaat Pak Bagas menatap Anggi, lalu diterimanya uang itu.

" Anggi, kamu temukan di mana uang ini ? "

" Di tengah lapangan Basket Pak. Anggi mau ke kantin beli pulpen, terus nemu duit itu. "

" Trima kasih ya Nak, Anggi anak baik. Anak jujur, Bapak salut. Nanti kita cari tahu siapa pemilik uang ini. Bapak ke Pos Satpam dulu ya, ada perlu. "

Sesuai janjinya kepada Anggi, Pak Bagus berkeliling kelas, memberitahukan tentang penemuan uang sepuluh ribu itu. Pak Bagus mencari pemiliknya. Sebelum istirahat tiba, Pak Bagus berharap sudah menyerahkan uang itu kepada yang punya. Tentu yang punya butuh uang tersebut untuk jajan.

Akhirnya Pak Bagus menemukan pemilik uang tersebut. Tetapi bukan satu orang. Ada tiga siswa yang mengakui, bahwa uang tersebut miliknya. Pak Bagus jadi pusying dan heran.

" Jefri, benar uangmu hilang ? " tanya Pak Bagus pada siswa kelas 6 B ini.

Dengan meyakinkan Jefri menjawabnya. Jefri katakan uangnya ada di saku bajunya tadi pagi tapi sekarang hilang.

" Johan, kau juga kehilangan uang sepuluh ribu ? Tanya Pak Bagus kali ini kepada siswa kela 5 A.

Seperti halnya Jefri, Johan juga mengaku uagnya yang ia simpan di saku celana, hiang. Siswa ketiga adalah Bara. Dia juga mengaku uangnya hilang di saku celananya.

Pak Bagus tidak bisa serta merta percaya kepada ketiganya. Pak Bagus minta waktu, mereka bertiga akan dipanggil lagi saat istirahat tiba. Diam - diam, Pak Bagus minta tolong kepada wali kelas agar menghubungi orang tua ketiga anak tadi untuk menanyakan tentang uang saku mereka hari ini.

Tanpa butuh waktu yang panjang, informasi sudah Pak Bagus dapatkan. Belum sempat pak Bagus memanggil mereka, tiba tiba Farel datang.

" Pak, uang saya sudah ketemu. Nyelip di buku. Bukan di saku bahu hehehe " kata Farel dengan wajah malu-malu, maaf ya Pak. Lanjutnya.

Lega hati Pak Bagus. Disalaminya Farel . Pak Bagus pun berterima kasih.

Selanjutnya dua anak yang mengakui sebagai pemilik uang ini, dipanggil lagi oleh Pak Bagus.

" Bara dan Johan, ayo jujur. Benarkah kalian pemilik uang ini ? "

Mereka belum sempat menjawab , namun mereka dikejutkan oleh suara yang tiba tiba menyela.

" Johan, Mama tidak memberimu uang sepuluh ribu. Hari ini Mama tidak memberimu uang saku. Mama hanya membawakan bekal makan untukmu. Ayo sayang jujurlah. "

Sejetika Johan memeluk mamanya dan menangis mohon maaf. Maka terungkaplah siapa pemilik uang sepuluh ribu yang sesungguhnya.

Pak Bagus berterima kasih kepada Mama Johan. Kepada Johan, Pak Bagus banyak memberikan nasihat.

Bara dan Pak Bagus berjanji tidak membocorkan rahasia ini.

Susmiyati