SISWA KESAYANGAN
SISWA KESAYANGAN
( Tantangan menulis Gurusiana hari ke-72 )
Apakah Anda punya siswa kesayangan ?
Siswa yang selalu menarik perhatian saat Anda mengajar di kelas itu. Siswa yang membuat Anda kehilangan saat tidak ditemuinya di kelas. Siswa yang membuat Anda bisa tertawa bahagia saat pembelajaran berlangsung. Siswa yang tidak pernah Anda tegur dengan nada marah . Siswa yang selalu mendapat maaf Anda jika berbuat sesuatu yang sebenarnya Anda tidak berkenan. Siswa yang padanya Anda sering minta tolong.
Siswa kesayangan tidak selalu siswa yang pintar , atau siswa yang bertampang keren . dan juga bukan siswa favorit. Intinya siswa yang membuat kita sreg dengannya. Siswa yang membuat kita suka dan kangen. Siswa yang membuat kita iklas memberi. Memberi perhatian, memberi nasehat, atau memberi banyak waktu. Siswa yang mampu membuat kita kawatir terhadap keadaannya.
Sadar atau tidak sadar menurutku banyak guru memiliki siswa kesayangan. Manusiawi bukan ? Tanpa disadari oleh kita, rasa sayang itu terbaca oleh siswa yang lain. Nah ...ini yang bisa menjadi pemicu masalah. Akhirnya akan lahir julukan " Si A, anak masnya Ibu Guru Bahasa Indonesia. Tuh Si B, anak kesayangan Bapak Guru Matematika, yang lain mah anak tiri."
Kadang ada guru yang lebih demonstratif terhadap siswa kesayangannya. Hubungannya sudah seperti teman. Khususnya guru muda. Tak jarang siswa tersebut diajak ke rumahnya, menginap, pergi bersamanya, makan dan jajan bersamanya. Jika sudah seperti ini, hendaknya gurulah yang harus sadar diri, bahwa kedekatanya dengan siswa tersebut sudah harus dikontrol.
Mungkin kita juga pernah menjadi siswa kesayangan guru. Jika betul, tentu akan menjadi kenangan yang sangat mengesankan.
Mungkin kita juga tidak pernah menjadi siswa kesayangan guru. Jika hal ini betul tentu kesan kita selama bersekolah terhadap guru akan biasa saja, atau normal- normal saja.
Mungkin kita tahu ada teman -teman kita yang menjadi siswa kesayangan guru. Mungkin kita pernah beranggapan teman tersebut anak mas bagi guru tertentu. Bisa jadi kita ikut merasakan bahagia bisa jadi kita iri melihat keberuntungan teman tersebut yang selalu diperlakukan baik.
Kesimpulannya adalah, akan lebih baik jika kita tidak memiliki siswa kesayangan. Akan lebih baik jika kita sayangi semua siswa tanpa syarat . Akan lebih baik jika kita netralkan perasaan kita terhadap semua siswa agar tak muncul rasa iri atau cemburu. Jika hal ini tak bisa kita hindari, sebaiknya kita kontrol diri, agar kita tetap sebagai guru penyanyang untuk semua siswa. Insya Allah semua siswa akan membalasnya dengan kasih sayang yang tulus untuk kita.
"Ayo mau pilih mana , kita disayang oleh semua siswa , atau disayang satu orang siswa ?"
Selasa, 31 April 2020
Pukul 21. 12
Susmiyati
SMP YADIKA 8
JITU.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar