TETANGGAKU SAUDARAKU

( Tantangan Menulis Gurusiana hari ke-71 )

Tinggal di perumahan yang para tetangganya sangat peduli., adalah anugrah. Bersyukur setiap saat atas kebaikan mereka. Seperti saat kondisi sedang mengkhawatirkan, kami saling munguatkan . Selalu berbagi informasi positif di group. Hingga hal - hal kecil pun kami lakukan bersama.

Menyemprot lingkungan dengan desinfektan diramu bersama. Iuran suka rela untuk pengadaan bahannya . Penyemprotannya dilakukan bersama. Ada yang berkontribusi alat semprotnya, ada yang siap menjadi supirnya, dan iklas meminjamkan mobil bak terbukanya.

Para Ibu berkomitmen, siapa yang pergi ke pasar, ke warung atau sekedar ke toserba seperti indomart atau alfamart pun saling memberitahukan . Maksudnya memberi kesempatan kepada ibu yang lain jika membutuhkan sesuatu bisa menitip. Dengan demikian kami tidak harus wara- wiri pergi ke sana kemari sendiri- sendiri. Dengan menitip lebih efektif dan efisien di saat keadaan di luar rumah sedang tidak kondusif.

Sesekali pergi dan menginap bersama. Family gethering sebagai ajang penguat tali kebersamaan dalam persaudaraan. Menghabiskan waktu bersama , melupakan lelah dan kesibukan dalam rutinitas yang menjemukan. Begitulah jalinan persaudaraan di antara kami sudah demikian eratnya.

Semoga kekeluargaan yang sudah tercipta baik ini akan semakin kuat untuk selamanya. Satu bahagia , maka bahagia untuk semua. Satu sedang berduka maka nestapa kami rasakan bersama. Ketenangan, kedamaian adalah impian setiap manusia di mana pun berada. Seperti yang selalu kurasakan bersama para tetangga yang saling kasih dan peduli meskipun kami berbeda. Berbeda suku, berbeda adat, berbeda budaya dan bahasa bahkan berbeda agama.

"Rabb....alhamdulillah. Aku hidup di tengah para tetangga yang berhati mulia. Terimakasih tetanggaku, saudaraku. "

Senin, 31 Maret 2020

Pukul 21.19

Susmiyati

SMP YADIKA 8

JITU.