TRAGEDI MENIMPA MARKONAH
TRAGEDI MENIMPA MARKONAH # Tantangan Menulis 365 hari Gurusiana. Hari ke-109 Menemukan foto lama yang berbobot antara 35 sd 38 kg, membuat Markonah terpingkal-pingkal. Kadang akal sehatnya tak mampu menjawab, mengapa sebegitu slimnya dulu, dan kebalikannya kini. Hampir setiap bulan, Markonah bernyanyi dengan syair abadinya. " Bajuku dulu, tak begini, tapi kini tak cukup lagi." Ada cerita lucu Markonah yang berkaitan dengan badan kecil mungilnya. Jadi seperti biasa Markonah mau berbagi cerita lucunya. "Hehe..jangan tertawa dulu, cerita belum dimulai." Markonah berdua kakak perempuannya yang biasa dia panggil Mbak Rum, pergi ke pasar. Hari itu bulan puasa seperti saat sekarang. Teman- teman Karang taruna, mengajak buka puasa bersama. Sebagai tuan rumah tentu Markonah dan mbak Rum ingin menyajikan menu istimewa. Sampai di pasar, barang yang ada di daftar belanja, satu - satu sudah terbeli. Satu lagi yang belum terbeli yaitu ayam kampung. Pasar Pondok Gede Bekasi, adalah pasar besar, luas dan sangat ramai . Markonah membuntuti kemana pun Mba Rum melangkah. Markonah terlalu riang , sambil bersenandung, dia melangkah ringan. Tanganya kosong saja, karena semua belanjaan Mba Rum yang bawa. " Hihi...kelakuan Markobah emang gitu...nyebelin." Sampailah Markonah dan Mbak Rum di tempat pemotongan ayam kampung. Entah karena Markonah yang pecicilan kalau jalan, atau dia saking seriusnya, hingga pada akhirnya, kaki Markonah menginjak papan , lalu Byuuuuuur. Papan yang terinjak rupanya papan rapuh di atas got pembuangan kotoran ayam. Mari kita bayangkan dulu reaksi Markonah dan semua orang sepasar Pondok Gede itu. Markonah teriak dengan kekuatan 1000 mega hezh ....suara lengkingannya, mampu menghipnotis massa. " Eeeee....itu anak kecil jatuh terperosok di got, ya Allah kasihan..." " Ayo Nak, pegang tangan Bapak, naik ke sini." " Sudah jangan nangis Dik, sini-sini, Bapak bersihkan, Bapak guyur ya...biar kotorannya hilang." " Wah...gimana nih...bajunya kotor dan basah. Nanti sampai rumah , ibunya bisa marah." Hehe... Beragam ucapan simpati dan kasihan saling berhamburan dari para abang tukang ayam. Memang tukang ayam kebanyakan laki -laki. Markonah nangis sesenggukan saat air dari selang itu diguyurkan ke tubuhnya. Mba Rum terkesima. Saking terkesimanya, dia tak tahu mau berbuat apa. Barulah otaknya mampu bekerja saat Markonah benar benar basah kuyup. " Dik, kamu nanti mba antar ke kamar mandi umum di pojok sana ya, mandi bersihkan seluruh badan. Nanti Mba Rum beli anduk, baju satu set sama dalemanmu." Kata Mba Rum dengan wajah yang kacau juga. Mungkin dia ingin tertawa tapi tidak tega. Akhirnya Mba Rum hanya senyum -senyum dikulum. Mba Rum datang ke kamar mandi sudah membawa semua yang dibutuhkan Markonah. Sungguh Markonah sudah mau pinsan berada di kamar mandi yang jorok itu. Bergegas Markonah mandi, dan berganti baju baru, clana baru dan semua baru. Keluar dari kamar mandi, para abang ayam senyum- senyum ikut senang melihat Markonah sudah rapi. Markonah yang disenyumi, menunduk malu. Namun dalam hatinya dia sangat berterima kasih atas kebaikan para abang. Becak mengantarkan Markonah dan Mba Rum pulang. Sepanjang jalan Markonah mentertawakan diri sendiri. Di saat itu mba Rum jujur banget, mengaku ingin tertawa melihatku dimandikan para abang ayam. Sampai di rumah, suasana makin ramai. Begitu mendengar tragedi Markonah, semua mengerumuni Markonah sambil terpingkal pingkal. Namun ada saja keuntungan Markonah. Mereka para abang ayam tak ada yang menyangka bahwa Markonah sudah 23 tahun dan sudah menjadi guru di SD Swasta di Pondok Gede. SD Nasional namanya. Bu guru, bu guru... Para abang ayam memperlakukan Markonah penuh sayang , Markonah dianggapnya ABG, siswa SD atau SMP, karena slim badanya, disekitar 35 kg. Beruntungnya jadi si kurus . Kamis, 7 Mei 2020 Pukul 22.57 Susmiyati SMP YADIKA 8 JITU
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Markonah, bajuku dulu tak begini....
Yup..hehe
Hehehe markonah...markonah..
Hihi
Hahaha...itulah kelebihan markonah zaman dulu...kalo sekarang gimana buk...seandainya markonah jatuh lg k got yg sm , apakah abang tukang ayam akan menguyur markonah dg air seperti zaman dulu ? ...Hehehe...
Klo jaman skr bukan diguyur..tp diviralkan..hhh