Susmiyati

Profil Kepala SMP Yadika 8 Bekasi...

Selengkapnya
Navigasi Web
UNTUK SEBUAH NAMA ' SAMSUL '

UNTUK SEBUAH NAMA ' SAMSUL '

UNTUK SEBUAH NAMA " SAMSUL"

( # Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke - 47 )

Dalam kekalutan, dalam kepedihan yang teramat pedih, aku naiki saja angkutan desa, yang kami sebut koperades. Angkot membawaku dari SMAN Jatilawang , tanpa aku tahu mau ke mana. Air mataku bercucuran tak dapat kutahan dan kusembunyikan. Beruntung tak satu pun penumpang kukenali, dan mereka pun tak peduli.

Sinyal otakku menangkap dua nama sekaligus, ya... Suhar dan Samsul. Maka aku pun turun tepat di rumah Suhar. Keberuntungan yang kedua, Suhar ada di rumah.

Melihat kedatanganku dengan wajah berurai air mata dia paham. Tanpa banyak tanya, tanganku ditariknya menuju rumah Samsul. Tentu saja Samsul kaget, melihat kedatanganku dengan Suhar dalam kondisi semrawut.

Samsul yang sudah tidak bersamaku lagi di SMA tentu kurang bisa memahami kondisiku saat itu. Sedangkan Suhar yang sekelas denganku tentu feelingnya masih kuat melihat kondisi dan keberadaanku di sana saat itu.

Aku tak peduli, aku ingin menangis sepuas hati. Maka kubiarkan tangisku berlanjut.

" Sul, kamu takut kan waktu itu , takut sikapku mengundang tanda tanya keluargamu, apalagi saat Pak Wito, guru matematika SMP , datang juga ke rumahmu. Pak Wito pamanmu itu, tentu akan lebih kaget lagi jika melihatku sedang menangis pilu di rumahmu.

Keberuntungan yang ketiga, Pak Wito tidak melihatku, karena kamu menjagaku agar tidak sampai Pak Wito tahu keberadaanku, betul begitu ?"😍😍😍

Aku minta tolong pada Samsul dan Suhar agar dengan cara apapun bisa ujudkan keinginanku ketemu Saguh. Emosiku yang sedang parah, tentu membuat mereka berdua kalang kabut. Dari Rawalo ke Kedungwringin adalah jarak yang tidak dekat. Maka mereka membujukku. Akhirnya aku menyerah.

Entah setan apa yang merasukiku, hingga aku merasa harus sesegera mungkin temui Saguh, ingin rasanya kulumat dia saat itu juga. Ingin rasanya kuenyahkan nyawanya saat itu juga. Dan berbagai keinginan gila muncul mengaduk rasaku.

Hingga magrib pun tiba, kesadaranku mulai pulih. Energiku makin melemah. Emosiku makin mereda. Aku minta mereka mengantarku pulang.

" Andai kamu tak ada waktu itu, Sam...kemanakah kakiku kulangkahkan ?" Kau pasti masih ingat kisah ini, mungkin kau pun akan terpingkal karena kebodohanku."

Pertemuanku dengan Samsul makin sering ,sejak aku tinggal di rumah kosku bersama Tuti. Kampus Samsul yang dekat dari rumah kosku itu, memudahkan kami berdua jalan bersama. Aku pernah diajak ke rumah kakak Samsul di Bekasi, dan kadang hanya sekedar ngerumpi di kamarku saja.

Saat itu, statusmu adalah mantan Lita, hehe... Tak kusangka sebelumnya. Tapi itulah romansa...siapa yang bisa menduganya.

" Hai Lita, jangan senyum senyum sendiri ya.. Berbahaya..."

Ketika Aku dan Samsul sudah sama-sama berkeluarga, Allah mentakdirkan kita bertetangga,hanya beda kompleks saja. Tapi kini jarak rumahku dengannya sedikit menjauh, namun demikian kita akan bertemu di kala ada acara kumpul teman SMP.

Beberapa kali Samsul datang, karena ada teman jauh ke rumah, seperti Welly, Suprihatin, Ripin , dan yang lainnya. Begitu pun ketika Rofi dan Dewi datang. Dia ada bersamaku menyambut mereka ,lalu kami menginap bersama, dan Samsul mengantar kami kemana pun kami pergi,bahkan sampai ke stasiun mengantar para tamu pulang kembali ke Purwokerto.

Pertemuanku dengan Samsul, Rofi, dan Bu Dur, terjadi belum lama ini. Datang juga bersama kami Yuli dan Istri. Malam itu kami cukup lelah menunggu kedatangan Samsul.😄

Bersyukur punya sahabat - sahabat yang super baiknya. Persahabatan ini adalah rizki dari Allah yang luar biasa. Samsul yang cerdas sejak SMP, sudah dapat kami tebak, dia pasti sukses dalam karier, dan betul adanya, nyata terjadi, dia sukses saat ini. Alhamdulillah, pastinya ikut senang dan bangga.

Saat reuni teman SMP di Bandung, dia pun bersegera bergabung, di sela padatnya acara keluarganya. Seperti halnya kepada Win, kepada Samsul pun ,aku tidak punya rasa rikuh,canggung atau meragukan kebaikannya. Semoga persahabatan manis ini akan terus terbina hingga tua setua- tuanya, hingga akhir hayat kita. Aamiin.

"Sebenarnya aku pun kangen banget dengan Suhar, Sam. Dimanakah Dia ?"

" Sam...hanya sepotek cerita tentangmu dan tentangku, yang kutulis untukmu ini, pastinya kau merasa ini cerita lucu."

Sambil.mengantri di BRI juanda ,kutulis kisah ini.

Selasa, 3 Maret 2020 Pukul 13.58 Susmiyati SMP YADIKA 8 JITU

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post