Susmiyati

Profil Kepala SMP Yadika 8 Bekasi...

Selengkapnya
Navigasi Web

USAH KAU LARA SENDIRI

USAH KAU LARA SENDIRI

( Sebagai Materi Pendidikan Karakter Berbagi )

# 45 : 365

Bel tanda istirahat sudah terdengar , bunyi bel tanda istirahat selalu dinanti. Bunyi bel yang nyaring tak sebanding dengan nyaringnya suara siswa yang bersorak riang . Wajah - wajah sumringah terlihat makin bahagia, kala bekal makanan mereka siap disantap.

" Mawar, hari ini aku ke kantin ya, bekalku tertinggal di kamar pagi tadi. "

" Mel, makanlah berdua aku, bekalku banyak kok, " kata Mawar membujuk Melda.

" Santai saya , aku ke kantin saja ah, kebetulan aku sedang ngidam bakso." Jawab Melda sambil ngikik meninggalkan Mawar yang bengong sendiri.

Begitulah percakapan dua sahabat itu, mereka biasanya makan bersama. Mereka rajin membawa bekal masakan mamanya.

Di pojok kelas , beberapa anak duduk berkelompok . Seperti biasa mereka menyantap bekal makan siang yang dibawanya. Saling mecicipi bekal teman, sudah menjadi hal yang sangat wajar.

Mawar celingukan, rasanya tidak semangat makan sendiri, tanpa diminta, dia bergabung dengan beberapa temannya yang asyik bergerombol itu.

" Kasih, aku ikutan makan di sini ya ? " kata Mawar minta izin kepada Kasih si ketua gank.

Spontan, aktifitas mereka yang berisik itu terhenti, semua anak memandang Mawar tanpa dikomando.

" Oh...silakan ,tidak ada yang melarang kok War, kami malah senang tambah personil. " jawab Kasih antusias dan ramah.

Mawar sesaat kikuk ,diperlakukan sangat baik oleh Kasih dan teman- temanya.

" Yuuuk kita lanjutin makanya. " ajak Rindu.

Mawar baru mau menyuap nasi goreng yang harum dan lezat itu, ketika datanglah Pelangi membawa beberapa bungkusan makanan.

" Hai Mawar, " Sapa Pelangi ramah. Meskipun dalam hatinya heran, karena tiba-tiba ada Mawar.

Mawar yang disapa hanya tersenyum , tapi salah tingkah.

" Ini gorengan campur -campurnya, "kata pelangi sambil membagi hasil belanjaannya kepada empat temannya.

Diam- diam Mawar mengamati lima orang yang sangat akrab itu. Kasih, Rindu, Pelangi, Ayu dan Ratih.

" Mawar mau gorengan? Ambil saja, banyak kok. Hari ini yang bawa bekal hanya Ratih dan Kasih. Karena tidak cukup jika dimakan berlima ,jadi Pelangi membelikan gorengan ini. " kata Rindu.

" Bekal Ratih dan Kasih juga kami makan bersama. Satu orang dapat satu potong roti mesis, dari Ratih, dan satu orang dapat satu suapan mie goreng dari Kasih, " kata Pelangi yang disahut dengan tawa riuh berlima.

" Kalian mau mencicipi nasi gorengku ? Taya Mawar ragu.

" Trimakasih Mawar, kalau kami sudah sepakat akan makan bersama apapun adanya. Bagi yang bisa bawa bekal, bawanya sengaja agak banyak. Jadi bagi yang tidak bawa bekal tetap bisa kenyang. Seperti aku yang jarang bawa bekal, " kata Rindu dengan wajah sendu.

Seketika Mawar merasa malu. Selama ini dia selalu berdua saja dengan Melda, tetapi juga tidak saling berbagi. Mawar dan Melda makan bekal masing -masing. Oleh karena tidak biasa berbagi itulah, Melda hari ini memilih makan di kantin, dari pada makan bekal milik Mawar.

Saat bel masuk kembali terdengar nyaring, mereka sudah menyelesaikan makanannya. Tepat pukul 12. 25. Wib bel masuk dibunyikan. Bahkan Rindu dan Pelangi sudah sholat zuhur di musholla. Waktu dua puluh lima menit untuk isoma mereka manfaatkan dengan baik.

Tak berapa lama, Bu Leli guru Biologi sudah siap membuka pelajaran, namun matanya tertuju ke kursi kosong yang tepat berada di depannya.

" Ridho belum masuk rupanya, " kata Bu Leli, seperti bertanya pada diri sendiri.

" Kemarin kami sudah ke rumahnya, kakinya yang terkilir belum sembuh. Kasihan Bu, tanpa motornya dia akan repot ke sekolah. Ibunya hanya tukang nasi uduk. " kata Kasih.

" Saya yang merasa bersalah Bu, Ridho motornya dibegal karena mau menjemput saya, andai tidak menjemput saya, mungkin motornya tidak hilang, dan Ridho kakinya tidak terkilir dan jatuh ,karena didorong begal itu, " kata Rindu makin sendu.

" Bu, kata Ayah saya, motor saya yang lama boleh dipakai Ridho, karena ayah sudah membelikan saya motor baru. Besok ayah yang akan antar ke rumah Ridho." Sahut Pelangi

Seketika suasana hening,dan semakin mengharukan. Tiba- tiba Mawar berdiri dan bertepuk tangan. Tepuk tangan itu mengundang reaksi teman sekelasnya. Maka kelas pun gegap gempita, saling bersorak kegirangan. Mereka mengikuti Mawar bertepuk tangan. Bahagia, membayangkan Ridho akan punya motor lagi.

" Bu, Mawar akan belikan Ridho tas baru, sebagai pengganti tasnya yang raib bersama begal tengil itu."

" Alhamdulillah, " seru Bu Leli diikuti oleh semua siswa.

" Ibu merinding Nak, mendengar ketulusan hati kalian. Kalian siswa yang luar biasa. Kalian juara. Terus pertahankan ya Nak, berempati dan berbagi pada yang membutuhkan ,itu tindakan yang mulia dan terpuji.

Hari ini Mawar bahagia, lebih dari biasanya. Mawar pulang membawa banyak kesan. Kesan akan arti berbagi ,dalam kebersamaan dan persahabatan .

Susmiyati

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bucan ceritanya,,,,,,

15 Jul
Balas

Aamiin. Trimakasih

16 Jul

Sangat berkarakter bun..Sukses selalu

15 Jul
Balas

Aamiin. Trimaksih

16 Jul



search

New Post