Suswani

Suswani adalah seorang pendidik di SDN Pangkalpinang. Selama 20 tahun mengabdi sebagai Guru SD, ia lalu diangkat menjadi Keplala SD pada tahun 2008. Pengal...

Selengkapnya
Navigasi Web

Menuai Kebaikan

Suasana pagi membuat tubuh Rahmi kedinginan.Dari semalam hujan turun tidak henti - hentinya. Pagi ini juga gerimis masih turun walaupun tidak selebat hujan semalam.Rasa dingin membuat Rahmi malas untuk berangkat kerja. " Rahmi ! Hari sudah siang mengapa kamu belum pergi juga mengajar? " Teriak ibu sambil membersihkan piring bekas sarapan di atas meja. Entah mengapa dalam bulan - bulan ini gairah kerja Rahmi menurun .Penyebab semua ini adalah ketika Rahmi dipanggil kepala sekolah.Rahmi tak tahu dari mana sumber berita tentang dirinya yang menyebabkan Kepala sekolah menegurnya. " Bu Rahmi , kamu dipanggil kepala sekolah ! Kamu di suruh menemui beliau di ruang kerjanya !" Ujar Ibu Linda. " O iya , terimakasih bu " Jawab Rahmi Beberapa menit kemudian Rahmi tiba di depan ruang Kepala sekolah. " Assalamualaikum bu , ini saya Rahmi bolehkah saya masuk" " Waalaikumus salam .Silahkan bu Rahmi duduk ada yang mau saya bicarakan.! " Ujar kepsek " Mengapa tiba - tiba perasaanku gelisah .Ada apa ini gerangan ? " Ujar Rahmi dalam hati. Kemudian kepala sekolah melanjutkan pembicaraannya. " Begini bu Rahmi tadi ada wali murid datang kepada saya .Katanya bu Rahmi tidak mau menilai pekerjaan anaknya. .Sudah beberapa kali anaknya mengumpulkan pekerjaan rumah tetapi belum ada satupun yang ibu nilai.Apakah benar ini bu ? Tolong jelaskan kepada saya ? Siapa tahu saya bisa mencari solusinya? " Ujar Ibu Winda dengan lemah lembut. Mendengar perkataan bu Winda baru Rahmi mengerti persoalannya.Lalu dia menjelaskan penyebab dia tidak mau menilai pekerjaan siswa itu karena yang mengerjakannya bukan anak tetapi orangtua.Rahmi tak ingin anak didiknya menjadi anak yang manja dan tidak mandiri.Sejelek apapun pekerjaan anak tetap dihargai.

Sudah berulang kali diberitahukan kepada orangtua untuk mengajar anak bérsikap jujur yaitu mengerjakan PRnya sendiri namun wali murid tersebut tetap mengerjakan PR anaknya.Mendengar penjelasan Rahmi bu Winda menganggukkan kepalanya menyetujui sikap yang dilakukan Rahmi. " Benar yang ibu lakukan itu .Kita sebagai guru ingin mendidik anak kita bersikap jujur dan mandiri.Untuk apa anak mendapat nilai tinggi jika yang mengerjakan bukan dia.Itulah bu Rahmi kita ini di posisi serba sulit.Orangtua menuntut nilai anak bagus tetapi mereka memberikan didikan yang kurang baik .Sabar bu ya , Saya akan menjelaskan kepada orangtua .Semoga mereka mau menerima saran saya." Ujar bu Winda. Ketika keluar dari ruang kepala sekolah ada perasaan yang menyesak pada dada Rahmi .Bagaimana dia harus mengambil sikap mengatasi wali murid seperti itu.Beberapa kali Rahmi mengucapkan istighfar dalam hati , dia harus sabar menghadapi senua ini. " Rahmi..Rahmi.. kok bukannya bersiap - siap mau berangkat kerja malahan kamu melamun?" Suara teguran ibu membuat Rahmi terjaga. " Astaghfirullah hari sudah siang , baik bu ! Terimakasih sudah mengingatkan Rahmi." Beberapa menit kemudian Rahmi sudah berkemas dan siap untuk berangkat kerja.Di dalam hatinya berjanji harus bersemangat dan lebih energik lagi dalam bekerja kalau bukan dia yang mulai siapa lagi. Tak berapa lama Rahmi tiba di sekolah .Para siswa dengan senyum polos menyambut kedatangannya. " Assalamualaikum bu guru.Selamat pagi! " Kata beberapa murid serentak. " Waalaikum salam .Selamat pagi juga anak - anakku yang cantik!.Apa kabar kamu semuanya?" Jawab Rahmi pada mereka. " Baik - baik ibu guru " jàwab mereka gembira. Sungguh indah pagi ini melihat keceriahan anak - anak. Tidak lama kemudian bel masukpun berbunyi anak - anak dengan tertib masuk kelas.Rahmi segera masuk ke dalam kelas kelihatannya anak - anak sedang menunggu Rahmi memberi pelajaran. .Dalam Kegiatan pembelajaran Rahmi selalu menggunakan metode yang bervariasi.Kadangkala anak - anak diajaknya belajar di ruang terbuka.Setiap hari ada saja kejutan Rahmi dalam menggunakan strategi pembelajaran sehingga anak- anak bersemangat dalam belajar. Ketika semua siswa sudah siap untuk memulai pelajaran tiba - tiba mata Rahmi tertuju pada seorang anak kelihatan wajahnya murung .Anak itu bernama Anggi. Segera Rahmi mendekati anak itu, " Sayang , mengapa wajahmu murung?" Tanya Rahmi. " Anggi lagi malas lihat ibu guru !" Ujar Anggi ketus. " Kok Anggi malas lihat ibu guru , salah ibu guru apa sayang?" Tanya Rahmi lembut. " Habisnya ibu guru gak mau kasih nilai PR Anggi.Jadinya Anggi kesel banget !!" Ujar Anggi agak keras. Mendengar perkataan Anggi Rahmi tersenyum simpul. " Sayang, Bu Rahmi mau memberi nilai PR Anggi jika yang mengerjakannya Anggi sendiri.Sebagai anak yang baik Anggi harus jujur.Ibu gak marah kalau Anggi dapat nilai kecil yang penting Anggi sendiri yang mengerjakannya bukan orang lain.Sebenarnya Anggi anak yang pintar hanya saja tidak percaya diri sehingga nilai Anggi gak maksimal.Mulai sekarang Anggi kerjain sendiri ya! PRnya kalau gak ngerti boleh tanya ibu guru.Jika nanti nilai Anggi kecil gak apa - apa karena itu adalah hasil kerja Anggi sendiri .Ibu sangat bangga punya anak didik yang jujur.Jangan suka berbohong karena itu akan menjadikan kita jadi anak yang malas dan tidak percaya diri " Ujar Rahmi dengan lemah lembut sambil mengusap kepala Anggi.

Mendengar nasehat bu Rahmi Anggi menjadi senang sekali dan di dalam hatinya berjanji untuk lebih giat lagi belajar dan bersikap jujur. Mulai hari itu terjadi perubahan dari sikap Anggi dan dia bertekad lebih semangat lagi belajar dan selalu bersikap jujur untuk melangkah ke depan meraih cita - citanya. Tahun berganti tahun anak didik Rahmi datang silih berganti .Mereka yang dididik rahmi ada yang sudah bekerja menjadi dokter, polisi, Jaksa , guru dan ada yang sudah menikah. Sekarang Rahmi berusia 48 tahun tapi belum juga berkeluarga .Bukan Rahmi tidak ada yang mau tetapi hari - harinya dilalui dengan penuh kesibukan mendidik anak - anak untuk menggapai cita- citanya.sehingga Rahmi lupa memikirkan masa depannya.Seluruh hidupnya digunakan untuk mendidik siswanya.

Pernah waktu Rahmi masih muda dekat dengan seorang pemuda dan mereka hampir menikah tetapi Allah berkehendak lain calon suami meninggal karena kecelakaan sehingga dia patah hati dan tidak mau menikah lagi sampai sekarang. Suatu hari di saat Rahmi pulang sekolah , entah darimana datangnya meluncur dengan kencang kendaraan roda dua ke arahnya .Kecelakaan pun tak terelakan Rahmi terpental dari motor yang dikendarainya dan jatuh pingsan.Setelah Rahmi sadar dia sudah berada di rumah sakit. " Alhamdulillah nak , kamu sudah sadar" Ujar ibu sambil membelai rambut Rahmi. " Aku dimana bu? Apa yang terjadi denganku?" Tanya Rahmi bingung. " Kamu kecelakaan nak dan sudah 1 minggu kamu tidak sadarkan diri.Alhamdulillah kamu masih diberi kesempatan oleh Allah untuk hidup nak.Kamu harus sabar ya nak .Semua itu ujian Allah .Semoga dibalik semua ini ada hikmahnya." Ujar ibu sambil menahan airmatanya yang mau jatuh. Tiba - tiba Rahmi merasa ada yang aneh dengan tubuhnya.Begitu terkejutnya Rahmi saat dia membuka selimutnya . " Astaghfirullah bu ! Apa yang terjadi denganku , kemana kaki kiriku bu .hiks..hiks..hiks" Tangis Rahmipun pecah. Ibu tidak bisa menahan jatuh nya airmata ketika melihat Rahmi.Dipeluknya Rahmi airmata ibu membasahi pakaian yang dikenakan Rahmi. " Nak, kamu sabar ya menghadapi ini semua.Saat kecelakaan itu kakimu remuk nak karena terlindas oleh roda motor penabrak itu, agar jangan lukanya menjalar kebagian yang lain maka pihak rumah sakit mengamputasi kakimu.nak.!" Ujar ibu terbata bata . " Ya Allah aku ikhlas kalau ini semua sudah kehendakmu .Kau yang memberikan semuanya Ya Allah maka aku ikhlaskan engkau mengambilnya" ujar Rahmi lirih Ibu sangat terharu mendengar jawaban Rahmi .Tidak sia - sia ibu mendidik Rahmi .Ternyata didikan ibu menjadikan Rahmi menjadi orang yang sabar, ikhlas dan bertakwa. Hari hari dilalui Rahmi di atas kursi roda.Karena kondisinya sudah tidak normal lagi Rahmi minta pensiun dini.Semua siswa dan guru merasa sedih atas keputusan yang diambil Rahmi.Tetapi mereka tidak bisa menahannya , mereka hanya berdoa semoga kejadian yang dialami Rahmi ada hikmahnya. Kehidupan di atas kursi roda sangat membosankan bagi Rahmi .Entah mengapa beberapa hari belakangan ini Rahmi berkeinginan kuat untuk mengajar kembali.Dia ingin mengajar dan memotivasi anak - anak yang cacat seperti dia Tetapi apa yang harus Rahmi lakukan.Setiap hari dia berpikir keras agar hidup nya tidak tersia - sia di atas kursi roda. Setiap malam Rahmi sholat tahajud memohon petunjuk dari Allah SWT. Tepat jam 01.00 tengah malam Rahmi sholat tahajut dan berdoa.Airmatanya bergulir di atas pipnya yang ranum. " Ya Allah ampuni dosa ke dua orangtuaku sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi diriku.Ya Allah ampuni dosa hamba baik disengaja maupun tidak disengaja. Hamba ikhlas atas musibah yang menimpa hamba.Semoga musibah ini melunturkan dosa - dosa yang pernah hamba lakukan.Ya Allah berilah petunjuk dan keberkahanmu agar di sisa umur hamba ini masih berguna bagi orang lain.Ya Allah kabulkan permohonan hamba ini .Aamiin !" Doa Rahmi sambil menghapus airmatanya. Beberapa bulan kemudian Rahmi kedatangan rombongan yang mengendarai 2 mobil ke rumahnya.Rahmi sangat terkejut melihat kedatangan tamu yang tidak diundang. " Siapakah mereka dan dalam acara apa mereka datang ke sini .Aku sama sekali tidak mengenal mereka?" Ujar Rahmi dalam hati. Salah satu tamu mengucapkan salam dan langsung mencium tangan bu Rahmi. Betapa terkejutnya bu Rahmi "siapakah pemuda yang ganteng ini aku sama sekali tidak mengenalnya.Lalu tamu yang lainnya satu persatu menyalami Rahmi dan menciumi tangannya. " Ibu tersayang tidak usah terkejut dan heran .Saya adalah Anggi dan semua tamu ini adalah mantan murid ibu.Masih ingatkah ibu pada kami 17 tahun yang lalu .Alhamdulillah berkat jasa ibu mendidik kami ,kami menjadi orang yang sukses bu.Kami semuanya ingin memberikan sesuatu kepada ibu .Semoga benda ini berguna bagi ibu." Ujar Anggi. Kemudian salah satu teman Anggi mengambil sesuatu di dalam mobil dan menyerahkan kepada Rahmi. " Bu terimalah benda ini sebagai rasa terimakasih kami kepada ibu.Untuk Pelayanan kesehatan Anggii siap membantu memulihkan kesehatan ibu, kebetulan Anggi sekarang sudah menjadi dokter spesialis tulang.Alhamdulillah semua ini adalah berkat jasa - jasa ibu." Ujar Anggi dengan terharu. Mendengar perkataan dan pemberian kaki palsu dari anak didiknya Rahmi terharu .Ternyata semua yang ditanamnya dulu , baru sekarang dia menuainya.Rahmi sangat bersyukur dan berjanji akan menggunakan kaki palsu ini untuk mendidik anak- anak YPAC. " Alhamdulillah Ya Allah Kau telah mengabulkan semua doaku.Allahuakbar , Subhanaallah.Semoga barokah .Aamiin " Ujar Rahmi bahagia sambil mengelus kaki palsu pemberian mantan anak didiknya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post