Laki- laki perlente berparas hitam manis yang rendah hati itu selalu duduk dibelakang , dia menjadi peserta kelas editor buku mediaguru. Laki-laki yang memakai setelan jean dan kotak-kotak itu bernama Idris Apandi.

Tak sedikitpun kudengar suaranya, di sela-sela kegiatan tersebut, lulusan S-2 STKIP Pasundan Cimahi itu, sibuk dengan gadgetnya, sesekali memainkan bolpennya.

Tak terbersit sebelumnya bahwa dia adalah penulis andal yang telah melahirkan hampir 800 tulisan dan 43 buku.

Berawal pada tahun 2006, semasa dia bekerja di stap administrasi pemerintahan dia memulai kariernya. Dia diibaratkan mesin cetak yang tak bisa berhenti untuk membuat tulisan sampai sekarang, dia pun aktif menulis di media cetak atau menjadi nara sumber di media elektronik, meskipun dia adalah Widyaiswara Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat dan aktif menjadi anggota Dewan Pendidikan Propinsi Jawa Barat periode 2019-2024.

Sesibuk apapun, karena kecintaannya kepada dunia literasi, Laki- laki yang murah senyum itu tak henti-hentinya menulis. Dia ibaratkan bahwa kalau ingin menulis, seperti kebelet mau ke air, jadi tidak bisa ketahan. Kapan dan dimanapun, apa yang dia lihat akan menjadi ide untuk bahan tulisanya. Ide merupakan harta yang paling berharga. Banyak hasil tulisan yang telah dibuat, dan buku-buku yang telah di terbitkan, bahkan menjadi juri lomba menulis artikelpun tidak ketinggalan.Tidak salah kalau dia kepilih menjadi Ketua Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat (KPLJ) periode 2017-2021.

Baginya, menulis itu adalah makanan sehari-hari yang tidak pernah kenyang, menjadi kebutuhan hidup, menjadi pintu gerbang sekaligus jalan untuk berbagi ilmu dan pengalaman di berbagai kegiatan.