# tantangan menulis 30 hari

# menulis hari ke-27

# dirumah aja

Alhamdulillahirobbilalamin ketika kami selesai melaksanakan salat idul Fitri. Kami semua langsung bersholawat tetapi kami tidak bersalaman

Kelihatannya lucu karena kita tidak salaman. Ini adalah ikhtiar bagaimana kita menghindari dari korona, inilah keadaan yang kami alami ketika kami salat hari raya di tahun 2020 atau 1441 hijriah

Kami saling memandang kami saling melihat wajah-wajah saudara kami setelah selesai salat dan khotbah idul Fitri. Sepertinya kami dalam keadaan tidak terbiasa karena setiap hari raya selesai khotbah kami terus bersalaman den

gan menyanyikan sholawat secara bersama-sama. Begitu indahnya hati kita selesai salat idulfitri dapat saling memaafkan dengan berjabatan tangan. Namun kali ini berbeda karena kita semua ingin supaya terhindar dari wabah pandemi. Allah subhanahu wa ta'ala nampaknya mencoba kita semua umat Islam agar bersabar. Walaupun dalam beribadah kita harus mengikuti protokol kesehatan supaya kita terhindar dari wabah. Terkadang aku merasa lucu terkadang merasa sedih terkadang merasa gembira bermacam-macam rasa dalam hati ini di bulan Syawal yang mulia. Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi umat Islam dalam melaksanakan ibadah. Bukan hanya aktivitas-aktivitas yang lainnya diatur sedemikian rupa sehingga terkadang kita merasa bosan merasa apa iya atau tidak. Apakah ini termasuk tanda-tanda akhir zaman ? apakah ini termasuk tanda-tanda kebesaran Allah subhanahu wa ta'ala? Semua itu bagaimana kita menyikapinya dengan sabar dengan tawakal kembali kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Allah-lah yang menciptakan dan Allah akan memelihara Allah yang memberi rezeki Allah yang akan menghidupkan dan Allah juga yang mematikan. Hidup mati ditangan Allah sama seperti kaya dan miskin sama seperti jodoh dan maut kita sebagai makhluk sebagai manusia wajib berusaha untuk yang terbaik. Banyak ramalan dari para kyai para ustadz tentang kejadian-kejadian ini. Banyak juga ramalan dari orang-orang pandai tentang wabah pandemi ini. Namun semua itu adalah mutlak dari Allah subhanahu wa ta'ala lailahailallah muhammadurrasulullah. Kun fayakun apabila akan terjadi maka akan terjadi itu kata Allah subhanahu wa ta'ala. Karena itu marilah kita mengikuti petunjuk Alquran dan hadis. Dan juga kita mengikuti para ulama dan juga para pemimpin sesuai dengan ilmu yang kita miliki. Marilah kita melangkah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah dianjurkan oleh orang-orang yang pandai supaya kita menjadi hamba Allah yang bersyukur.