DULU AKU
Dari deretan kabinet tak satupun lepas di otakku
Wibawanya mengisi ruang ruang referensi kepala
Tak usahlah berprasangka lewat logika
Jejak jejaknya memotret sejarah negeri ini
Jangan celoteh ini dan itu
Baitkan saja dedoa ampunan
Moga segala baiknya menjadi cermin bangsa ini
Tak usahlah cari jelaga
Karena belum tentu keringatmu bisa menyiram berbunga di tanah ini
Untukmu bapak negeri bapak pembangunan
Maafkan bila kuhanya bangga dengan melukis wajahmu
Agar anak anakku tahu
Aku tak serapah atas juang para pemangku amanat negeri ini
Karena Tuhan tak pernah salah dengan taqdir Nya
____
Republik Kopi, 18 4 2020
Pak Tyqnue Azbynt
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Generasi orba he he...setuju tiap diri pasti bny kekurangan di samping kelebihan. Janganlan karena noda stitik hilang segala kbaikan
Begitulah..bu