SAYA HANYA BUTUH SATU PEMBACA

Ini adalah tulisan ke -6 saya, yang berhubungan dengan corona atau COVID - 19. Ga bosan? Kalau pertanyaan itu ditujukan kepada saya, maka saya pasti jawab "belum".

Saya bukan duta corona ( meminjam istilah dari Pak MenKes). Saya juga bukan mantan pasien yang sembuh dari corona, terus dapat racikan jamu dari orang nomor satu di negeri ini. Saya hanya warga masyarakat. Saya ibu dua orang anak. Kebetulan juga saya seorang guru.

Rasanya wajar jika saya menjadi pemerhati informasi tentang COVID - 19 ini. Tidak perlu alasan muluk - muluk untuk itu. Saya hanya merasa wajib memperkaya diri dengan ilmu untuk lebih memahami.

Rasa tanggungjawab untuk menjaga diri sendiri, keluarga, lingkungan juga murid - murid saya. Saya menulis di Gurusiana dengan judul " WASPADA, CORONA DI SEKITAR KITA" tanggal 14 Maret 2020. Dua belas hari, dari ditemukannya 2 orang yang terjangkit COVID - 19, dan diumumkan secara resmi oleh Bapak Presiden tanggal 2 Maret 2020.

Belum banyak korban meninggal di tanggal itu. Tapi kita bisa lihat kabar terkini. Hari ini sudah 450 orang terjangkit COVID - 19 di Indonesia. Sedang 38 orang di antaranya tidak terselamatkan.

Hanya dalam kurun waktu 19 hari peningkatan jumlah orang yang terjangkit corona sungguh luar biasa. Jumlahnya bertambah 448 orang. Jika diambil rata - rata maka kenaikannya adalah lebih dari 23 orang per hari. Ini hitungan kasar yang saya ambil. Hitungan detil dan valid bisa kita update dari berbagai sumber.

Yang perlu kita garisbawahi adalah bahwa sampai hari ini grafik jumlah pasien terus meningkat. Ini yang harus kita waspadai bersama. Kasus - kasus terdahulu di negara lain harusnya menjadi pembelajaran bagi kita.

Ratusan orang meninggal setiap hari karena COVID - 19 di Italia. Miris dan sedih melihatnya. Tentu kita tak ingin menjadi seperti mereka. Butuh kerjasama, butuh kesadaran tinggi untuk menekan penularan virus ini.

Mari kita terus berusaha. Saling nenjaga, saling mengingatkan, dan saling menguatkan. Anak - anak sekolah sudah merindukan sekolahnya. Para pedagang sudah merindukan pembelinya. Para sopir sudah merindukan penumpangnya. Keluarga yang terpisah sudah merindukan orang - orang tercinta. Dan paramedis sudah berjuang keras tak kenal lelah menyelamatkan pasiennya.

Saya memang bukan siapa - siapa. Saya bukan duta corona. Saya hanya butuh satu pembaca untuk bersama mencegah COVID -19 merajalela. Saya butuh anda.

Tantangan Hari ke - 26

#TantanganGurusiana