Mang Entis

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tragedi menjelang subuh

Tragedi menjelang subuh

TRAGEDI MENJELANG SUBUH

Tepat pukul 03.00 pagi saya membuka mata ingatan mulai kumpul dan sadar bahwa tadi malam tidur sangat pulas karena kecapean, setelah terasa enak badan bergegas masuk kamar mandi dan langsung mandi agar badan terasa segar, selesai mandi ganti baju kemudian merapikan baju yang kotor lalu saya masukan ke dalam tas, tidak lupa mencabut desktop yang dari malam ngechas batre HP yang seharia belum terisi setrumnya, alhasil dapat 38 % setrum yang masuk ke dalam batre, alhamdulillah saya bersyukur.

Selepas merapikan semua perlengkapan dan yakin tidak ada yang tertinggal, kemudian saya keluar kamar menuju parkiran tempat menyimpan motor tadi malam, memanaskan motor dilanjutkan membuka gerbang ternyata masih dikunci saya putuskan untuk mencari penjaga atau security yang tugas tadi malam , lalu keruang dapur barangkali ada orang dan ternayata masih belum ada yang bangun, kemudian mencari keruang receptionis yang kebetulan lokasinya tidak jauh dari dapur, disitu saya mendapati penjaga masih tertidur pulas mungkin jaga sampai larut malam, saya membangunkannya.

Penjagapun bangun dengan perlahan dan sayapun menenangkannya agar dia tidak kaget, kemudian dia duduk mengumpulkan kesadarannya, setelah saya anggap dia sudah nyaman lalu lapor bahwa saya mau chek out, dia bangun dan menyalakan lampu kemudian mencarikan KTP saya yang disimpan petugas receptionis semalam, setelah ditemukan kemudian diberikan ke saya, dan beliau langsung ke belakang membuka pintu tempat parker motor, kemudian motor saya tumpangi dan menjalankannya perlahan sambal mengikuti penjaga ke gerbang membukakan pintu.

Gerbang terbuka lalu saya pamit sambil mengucapkan terima kasih dan berkata “ mari terima kasih saya pamit ya “ lalu dia menjawab “ iya pak terima kasih selamat jalan hati-hati “ , saya keluar gerbang memasuki jalan raya yang masih sangat sepi karena waktu masih menunjukkan jam 03.30 WIB. Setelah kira-kira 500 meter keluar dari peninapan kecepatan mulai sedikit saya tambah, terus melaju menyusuri jalan kota cimahi sambal membaca doa dn sholawat diselingi nyanyian yang asal keluar dari mulut untuk menghilangkan kejenuhan.

Pukul 03.45 sampai di perapatan lampu merah cimahi dan padalarang, lampu lalu lintas belum diaktifkan, sebelum melintas dengan hati=hati tengok kiri dan kanan mengamati jalan khawatir ada kendaraan yang melaju kencang, setelah terasa aman saya melintas dengan kecepatan yang masih sedang, hawa masih sangat terasa dingin badan terasa menggigil.

Kecepatan sudah mulai ditambah kira-kira antara 50-60 km/jam, melintas kota baru parahiyangan terlihat bisa di depan motor kecepatan di tambah sambal menyalakan lampur sen kanan sebagai tanda kepada bus , bahwa saya meu mendahului ternyata di depan bis masih ada dua kendaraan yang harus saya dahului kecepatan terpaksa saya tambah, setelah semua sudah didahului kecepatan semakin ditambah menjadi 80 km/jam, merasa jalan sepi dan kososng kecepetan tetap dipertahankan.

Dengan asyiknya menikmati perjalanan yang sepi kecepatanpun tetapi dipertahankan, dan saya terus bernyanyi dalam berkenadaraan terlena dengan suasana jalan yang kosong lupa untuk mengambil jalur aman ke kiri, tidak menyadari bahwa bahaya sedang mengancam , jalan terasa gelap dan samar kecepatan motor tetap malah semakin kencang, dalam keadaan kecepatan yang tinggi tiba-tiba tidak jauh di depan kira-kira 4 meter baru terlihat bahwa ada tembok pemisah jalan.

Karena mendadak motor sudah tidak bisa dikendalikan akhirnya “ braak “ motor menabrak tembok pemisah jalan yang lebar dan tingginya kira-kira 50 Cm x 30 Cm, motor terguling dan saya terlempar kira-kira 3 meter dan bergiling tidak tau berapa kali berguling bahkan sampai guling belakang, dalam keadaan berguling tetap sadar bahwa saya celaka mendabrak tembok, menyadari ditengah jalan saya cepat bangun dan berusaha kepinggir khawatir ada kendaraan yang melaju kencang dari arah belakang yang tadi saya dahului.

Kemudian dating seseorang menolong saya entah siapa tidak kenal membawa saya ke pinggir jalan yang lebih aman, setelah terasa aman duduk dipinggir memukul – mukul betis yang sangat sakit, khawatir patah, setelah agak tenang ujung kaki saya gerakan memastikan apa kaki saya cedera apa tidak, bisa digerakan saya merasa tenang , kaki mulai terasa kebal saat melihat ke kaki kanan darah berceceran kemudian memeriksa kaki kanan darah keluar dari mana, tidak ada yang luka lalu melihat kaki kiri ternyata baru sadar bahwa kaki yang terasa kebal itu terluka sangat lebar ada kira-kira 20 Cm panjangnya.

Orang-orang berdatangan menolong saya entah berapa orang, kemudian membatu mengamankan motor dan menyimpannya di parkiran kantor POS padalarang , karena tempat kejadian kecelakaan tepat di depan kantor POS Padalarang, mereka bingung bagaimana tidak ada yang mau mengantar saya ke rumah sakit , malah ada yang mau lapor ke polisi namun saya larang tidak perlu ke polisi khawatir menjadi urusan yang rumit dan lama, akhirnya lewat satu angkota dan dihentikan oleh orang-orang yang menolong, mereka saling menyuruh untuk mengantar ke rumah sakit.

Berbagai alasan mereka katakana bahwa tidak bisa mengantar ke rumah sakit, sayapun mengerti mungkin mereka takut diminta tanggung jawab oleh rumah sakit, karena rasa sakit dikaki sudah mulai mengganggu , akhirnya saya berkata : “ sudah ga apa-apa sendiri aja ke rumah sakir, ayoo Pir saya antar ke rumah sakit saya Alhamdulillah sadar “ kemudian mereka membatu saya menaiki angkot dan memberikan tas saya untuk di bawa. Setelah di dalam angkot saya minta lagi ke supir untuk cepat di antar ke rumah sakit.

Angkot mulai jalan dan saya mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang sudah menolong dan memohon untuk menitipkan motor di kantor Pos, angkot terus berjalan membawa saya kerumah sakit, di dalam angkot saya aktifkan HP dan luka saya photo, kemudan saya kirim berita melalui aflikasi WhatsAp ke anak sya yang paling besar Diah, kemudian berita saya kirim ke teman saya Pak Marlis yang biasa di panggil PM, juga ke beberapa rekan guru di SMKN 2 Bogor , juga tak lupa ke rekan-rekan guru PJOK di Bandung.

Angkot terus melaju sopir sambal mikir mau di bawa ke Rumah sakit mana , akhir saya di bawa ke kota baru parahyangan katanya disana ada rumah sakit besar, 15 menit kemudian tiba di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan, di unit gawat darurat, petugas Rumas Sakit berdatangan membawa tempat tidur roda, lalu saya dinaikannya terus dibawa masuk ke uni gawat darurat, tidak lupa pula saya membayar angkot yang mengantar saya dan berkata : “ terima kasih yang Pak Sopir sudah mengantar saya kesini “

Di dalam ruang Gawat darurat berkata kepada petugas: “ saya kecelakaan di padalarang menabrak tembok pemisah,jalan, tangani saja saya dulu saya sadar ko, nanti ada rekan2 saya dating kesini untuk mengurus semuanya “, kemudian meraka menangani saya , sibuk membersikan luka saya yang sudah menganga, setelah membersihkan mereka meberikan obat secukupnya untuk menghilangkan rasa sakit di luka saya, setelah itu saya dibalut cukup tebal juga balutnya untuk menjaga agar darah tidak banyak keluar, setelah selesai di balut saya dipersilah untuk menunggu perawatan selanjutnya.

Selang beberapa waktu datang seorang dokter dan berkata : “ pak kita ronsen dulu ya cedera bapa , apakah ada tulang yang retak atau patah “ lalu saya menjawab : “ baik pak silahkan saya bawa untuk diperiksa “, lalu saya di bawa keruangan Ronsen, sesampai di dalam ruangan roda didekatkan ke camera alat ronsen kaki saya tepat d bawah camera, kemudian kaki di photo sebanyak 3 kali dengan berbagai posisi, selesai di photo di bawa lagi keluar ke tempat tadi saya ditangan, lalu diminta untuk menunggu proses hasil ronsen.

Selang sekitar 10 menit kemudian dokter yang memeriksa saya di ruangan ronsen dating lagi, kemudian mmberikan keterangan hasil pemeriksaan melalui ronsen, lalu dia berkata “ bapak sutisna ! berdasarkan hasil ronsen ternyata bapak harus di operasi , karena ada tulang kaki bagian bawah ada yang patah “ , menerima kabar hasil pemeriksaan kaget, kalut dan terasa tidak percaya bahwa saya mengalami kecelakaan, setelah berpikir beberapa lama , lalu saya berkata kepada dokter tersebut : “ iya dokter makasih, mungkin nanti saya konsultasi dulu dengan keluarga “. Lalu dokter itupun menjawab lagi : “ baik pa saya tunggu keputusannya.” Lalu dokter itu berlalu kembali ke tempa dia bekerja.

Cukup lama saya diruangan Unit Gawat Darurat , lalu saya ambil Hp untuk meberikan berita lagi ke rekan-rekan yang lain, baik lewat group maupun lewat jalur pribadi, saya minta ada yang mau ngurus saya di rumah sakit, setelah itu saya matikan lagi hp, karena btare sudah mulai habis lagi strumnya, lalu saya mintakan kepada petugas untuk mengchas batre HP, lalu saya dikasih minum oleh petugas.

Di sela-sela menunggu ada rekan yang dating saya memanggil petugas dan bertanya biaya operasi berapa, lalu petugaspn kembali mencari informasi kepada petugas administrasi berapa biaya operasi, setelah mengetahun berapa biaya operasi dia balik lagi, lalu membrikan informmasi bahwa biaya operasi sebesar Rp. 15.000.000,- , mendengar biaya sebesar itu semakin bingung biaya dari mana disini, melihat saya kebingungan diapun berkata : “ disini juga bisa pake BPJS pak asal ada surat pengan dari pihak kantor BPJS di daerah bapa “ . saya pun agak sedikit tenang.

Beberapa lama saya diam dan berikir , akhirnya saya putuskan untuk tidak dioperasi, lalu saya kontak lagi teman saya pak Marlis bahwa saya harus di operasi karena ada tulang kaki bagian bawah yang patah, tapi saya putuskan tidak mau, minta di bawah ke bogor untuk di rawat di Cimande, tapi setelah itu HP mati lagi karena sturmnya tidak banyak. Akhirnya saya putuskan untuk menunggu rekan – rekan yang dating, entah mau dari bogor ataupun dari Bandung.

03 Agustus 2017.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Innalillahi. Semoga cepat sembuh pak.

05 Aug
Balas



search

New Post