SUTRIMAN, S.Pd, M.Pd.

PROFIL PENULIS Sutriman adalah penulis kelahiran Banyuwangi pada 5 Agustus 1968. Ia alumni Universitas Islam Malang jurusan Magister Pendidikan Bahasa Indonesi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Benarkah Pilihan Itu Takdir?

Benarkah Pilihan Itu Takdir?

Benarkah Pilihan Itu Takdir?  

 

Keputusan bulat Sang Ayah yang diambil atas petunjuk orang tua dan saudara terdekat untuk memilih SPGN Pandan Banyuwangi, sudah tidak bisa ditarik kembali. Registrasi pendaftaran ulang yang telah dilakukan semakin memastikan langkah Sang Ayah untuk berkarier di dunia pendidikan. Lebih khusus lagi, lembaga ini akan mencetak calon guru di jenjang pendidikan sekolah dasar. Oleh karena itu, bisa diprediksi bahwa kemungkinan besar memang inilah salah satu pertunjuk arah masa depan Sang Ayah yang kelak harus menerima takdir menjadi seorang guru. Sebuah cita-cita dadakan yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh Sang Ayah. Yang tepenting bagi Sang Ayah adalah kesempatan untuk bisa bersekolah seperti teman yang lain. Selebihnya, dipasrahkan kepada nasib yang ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa.

Sejak memasuki lembaga pendidikan yang terkenal dengan disiplin super ketat ini, Sang Ayah harus mengikuti semua peraturan yang berlaku. Pada mulanya Sang Ayah merasakan sangat berat untuk menyesuaikan peraturan sekolah yang serba ketat. Seirirng dengan perjalanan waktu, akhirnya bisa juga mengikutinya secara perlahan. Benih-benih kedisiplinan mulai melekat dalam pembiasaan sehari-hari. Pendalaman keilmuan di bidang pendidikan atau pedagogis selalu diberikan dan dicontohkan oleh para pakar pendidikan handal di lembaga keguruan tersebut. Wajar saja, semua siswa-siswinya dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai pelajar yang lebih santun dan disiplin dibandingkan sekolah lanjutan atas non keguruan.

Selama satu tahun mengkuti pembelajaran di sekolah keguruan, Sang Ayah sudah merasakan perubahan drastis, baik di bidang keilmuan pedagogis maupun kemampuan leadership yang selalu dilatihkan setiap hari. Memasuki tahun kedua, Sang Ayah lebih intensif untuk berlatih mengikuti pembinaaan kepemimpinan melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Bahkan Sang Ayah sudah menjadi pembiana siswa di lembaga pendidikan dasar yang berada di wilayah terdekat. Dari sinilah diperoleh pengalaman nyata yang sebelumnya pernah didapat di dalam kelas. Ternyata benar bahwa pengalaman merupakan guru terbaik.  

 

Bondowoso, 08 Juli 2020

#TantanganGurusiana (Hari ke-169)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post