Rela Relajar dengan Ngos-ngosan

Sang Ayah merasakan nuansa berbeda di kelas 6. Baru dua hari masuk sekolah, aktivitas pembelajaran mulai dilaksanakan secara efektif. Rancangan agenda pembelajaran yang padat langsung disampaikan oleh Pak Guru Kelas 6 yang terkenal paling disiplin di sekolah tersebut. Tidak hanya itu, jam pembelajaran tambahan harus diikuti oleh semua siswa kelas 6 jika ingin mencapai hasil akhir yang memuaskan. Kegigihan dan tanggung jawab Pak Guru kelas 6 benar-benar mendongkrak semangat belajar semua siswa. Sang Ayah pun terbawa suasana dengan selalu memanfaatkan waktu untuk belajar. Baik pembelajaran utama maupun tambahan selalu diikutinya dengan senang hati. Jarak tempuh menuju ke sekolah yang cukup jauh, tidak menyurutkan semangat Sang Ayah untuk selalu hadir ke sekolah.

Setiap jam 06.00 WIB semua siswa kelas 6 sudah siaga di sekolah. Demikian juga Pak Guru kelas 6 yang selalu datang lebih awal. Suatu hari, Sang Ayah tidur sangat lelap dan bangun kesiangan. Pada hari itu “bangun tidurnya sudah didahului ayam”. Peristiwa langka ini benar-benar dialami Sang Ayah yang terpaksa harus berrlarian tunggang-langgang menuju sekolah, walupun terlambat. Prinsip Sang Ayah mengikuti istilah “lebih baik datang terlambat dari pada tidak datang sama sekali”.

Benar dugaan Sang Ayah, bahwa hari itu benar-benar terlambat. Untung saja Pak Guru bisa memakluminya setelah mendengar kejujuran Sang Ayah. Saat itu, Pak Guru justru mengapresiasi atas semangat Sang Ayah. Kerelaannya untuk berjibaku menjadi siswa yang patuh merupakan nilai plus dalam mengikuti agenda pembelajaran. Inilah yang diharapkan Pak Guru kelas 6 demi kesuksesan bersama.

Bondowoso, 30 Juni 2020

#TantanganGurusiana (Hari ke-161)