Meluruh di Antara Tembang Alam
Ketika serpihan itu meluruh bersama tangis buana
Kautapaki tanah itu dengan separuh jiwa, hampa
Ketika tetesan itu menyapa satu per satu ranting
Kauluruhkan asamu di pelataran waktu, renung
#
Semburatmu menyiratkan guratan yang menua
terpapar warna kemarau yang kian meradang
Seratmu menjulurkan jejak masa tak lagi muda
Menghempaskan diri pada riak peraduan siang
#
Kini ranting mulai cemburu pada semburatmu
Kau akan terbang bersama tembang riang
Kini ranting mulai menggelayuti tanganmu
Menahanmu menghempas pada sang petang
#
Kau nyanyi dalam kehempasan dedaunan kering
Kau ngiang dalam nyanyian alam yang kenang
Kau kini rapuh yang benam dalam diam, senyap
Sesenyap luruhmu tanpa keluh dan peluh. Hinggap
Kau kini dalam rengkuhNya. Kau kini dalam dekap.
#
#TantanganGurusiana#HariKe-301
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar