Tantangan Diamond Gurusiana, Hari Ke-216

#TantanganGurusiana

APAKAH ANGKA 17 BERNILAI DAN BERHARGA?

Oleh Suwarni,S.Pd.

(Guru SMPN 5 Tanjungpandan)

Hari ini tanggal 17 Agustus 2020, merupakan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75. Indonesia sudah merdeka selama 75 tahun tetapi apakah kita sudah merdeka dalam menentukan segalanya. Tetapi apakah di usia kemerdekaan kita yang sudah 75 tahun ini sudah menjadikan bangsa kita (bidang pendidikan) setara dengan bangsa-bangsa lain?

17 Agustus 2020 tahun ini, disaat Indonesia belum keluar dari pandemi Covid-19, tidak ada upacara bendera, perayaan 17 Agustusan (seperti balap karung, makan krupuk, masukkan paku dalam botol atau pun acara lainnya. Tahun ini, Indonesia masih prihatin dan masih mengalami pandemi Covid-19 seperti negara-negara lain

Apakah angka 17 merupakan angka yang bernilai dan berharga jika dikaitkan dengan kehidupan seseorang. Angka 17 itu berharga dan bernilai , antara lain.

1. Jumlah 17 Rekaat Sehari Semalam.

Jika seseorang beragama Islam atau muslim maka angka 17 merupakan angka yang berharga karena sebanyak 17 rekaat seseorang menghadap Sang Pencipt, Allah SWT dalam sehari semalam. 5 kali salat, sehari semalam wajib bagi muslim, mulai dari Isya, subuh, zuhur, asar, dan magrib sebanyak 17 rekaat. Begitu berharganya angka 17 itu bagi setiap muslim di seluruh dunia tanpa membedakan suku, ras, etnik, dan warna kulit. Apabila dia mengaku muslim maka wajib melaksanakan salat fardu 5 waktu yang berjumlah 17 rekaat itu.

2. Waktu 17 Ramadhan tahun Hijriah.

Alquran diturunkan kepada nabi Muhamad SAW melalui malaikat Jibril pada malam ke-17 Ramadhan. Setiap tahun umat Islam selalu memperingatinya dalam Nuzulul Quran setiap malam ke-17 Ramadhan. Alquran kitab suci bagi umat Islam, yang merupakan pedoman hidup bagi umat Islam dalam menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan Allah SWT.

Selain itu, angka 17 tahun untuk usia seseorang, sangat berpengaruh dalam kehidupannya. Seseorang bisa melakukan hal tertentu atau menentukan pilihan jika sudah berusia 17 tahun. Pengaruh Positif seseorang yang berusia 17 tahun, antara lain.

1. Usia 17 Tahun Harus Memiliki KTP

Usia seseorang yang ke-17 tahun merupakan usia yang dianggap sudah dewasa karena pada usia 17 tahun seseorang sudah harus memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk). Dengan memiiliki kartu tanda penduduk seseorang dianggap sudah dewasa di mata hukum. Dengan memiliki KTP seseorang bisa melakukan hal-hal lain dengan usia itu.

2. Usia Boleh Memilih dalam Pemilu

Usia 17 tahun seseorang, usia dewasa dalam pandangan politik. Dalam UU No. 23 tahun 2003 tentang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pasal 7,”Warga negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara sudah berumur 17 tahun atau sudah/ pernah kawin mempunyai hak memilih.” Berarti dalam pandangan politik seseorang sudah boleh menentukan pilihannya pada saat pemilihan Presiden dan Wakil Presiden jika sudah berusia 17 tahun atau sudah pernah kawin.

3. Usia Boleh Memiliki SIM

Jika usia 17 tahun seseorang sudah ber-KTP, berarti seseorang juga sudah bisa mengajukan untuk membuat SIM (Surat Izin Mengemudi). Dengan mempunyai SIM berarti seseorang sudah diperbolehkan untuk mengendarai kendaraan seperti sepeda motor atau mobil.

4.Usia Boleh Menabung Sendiri

Jika usia 17 tahun seseorang sudah ber-KTP, berarti seseorang juga sudah bisa menabung uang di bank atas namanya sendiri. Tetapijika usia seseorang belum 17 tahun maka bisa menabung tetapi atas nama orang tuanya yang sudah ber-KTP. Tetapi jika dia seorang pelajar maka boleh menabung di bank dengan menggunakan kartu pelajar.

5. Usia 17 Tahun Usia Fisik yang Sempurna

Usia 17 tahun mencapai fisik yang sempurna. Pakar Neuropsikologi bernama Elizabeth Sowali menyebutkan bahwa saat seseorang belum mencapai 17 tahun, di dalam otaknya, tepatnya pada bagian Lobus Fronta belum mengalami perkembangan hingga sempurna. Padahal bagian Lobus Fronta memiliki peran besar dalam mengatur, merencanakan, mengorganisasi berbagai hal dan menjalankan antisipasi.

6. Usia 17 Thun Sweet Seventeen

Usia 17 tahun seseorang merupakan usia Sweet Seeventeen bagi sebagian orang. Usia di mana seseorang bisa mengambil keputusan dan menentukan pilihannya tetapi tentunya dengan kontrol agama, kontrol orang tua, dan kontrol diri yang lebih kuat. Tidak benar jika seseorang yang berusia 17 tahun bebas menentukan tindakan dengan tanpa kontrol agama dan kontrol orang tuanya.

7. Usia 17 Tahun Usia Merencanakan Masa Depan

Usia 17 tahun, usia yang mulai merencanakan masa depan. Seseorang yang sudah berusia 17 tahun maka dia berhak menentukan ingin kuliah di mana, jurusan apa, di mana tempat kuliahnya dan tentunya dengan persetujuan orang tuanya. Dengan demikian agar tidak salah menentukan langkah demi masa depannya.

8. Usia 17 Tahun Usia Attitude

Usia 17 tahun, usia yang memahami attitude (sikap), semakin bertambah usia maka seyogyanya akan semakin bertambah dewasa dalam berfikir dan bersikap (bertindak). Dengan begitu orang-orang di sekitarmu bukan lagi menganggapmu sebagai anak kecil tetapi menganggapmu sebagai pribadi yang lebih dewasa.

9. Usia 17 Tahun Usia Penampilan

Usia 17 tahun mulai memperhatikan penampilan. Seseorang yang sudah berusia 17 tahun baik laki-laki maupun perempuan sudah memperhatikan penampilan. Biasanya remaja perempuan yang lebih memperhatikan penampilan, pakai baju apa, tas apa, sepatu/sandal apa, bedak apa, dan masih banyak lagi. Remaja laki-laki biasanya lebih pada penampilan rambut, muka, dan pakaian. Peran orang tua sangat diperlukan jika mempunyai anak yang menginjak usia dewasa supaya tidak salah langkah dalam pergaulan.

Demikian berharga dan bernilainya angka 17 bagi kehidupan seseorang. Pendidikan agama sejak dini, pengawasan orang tua terhadap anak serta lingkungan juga akan menentukan karakter seseorang. Selain itu, komunikasi antara anak dan orang tua juga akan menentukan pribadi seseorang. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan pagi penulis khususnya. Mari mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri,orang tua, agama, bangsa, dan negara. Sampai jumpa.

Salam literasi

Sumber bacaan http://dosen psikologi.com