Menulis 365 hari, hari ke-145 (1217)

Episode pendamping wisuda

Bagian 73

Tak lama kemudian terdengar suara azan asar, keluarga Rian dan keluarga Wirma semua lalu berwudu dan mengerjakan salat asar berjemaah di musala yang ada di rumah makan Pindang Kita. Pak Imron yang menjadi imam mereka, alhamdulilah semua bisa salat berjemaah di musala itu.

Selesai salat, mereka berdoa yang dipimpin oleh Pak Imron ayah Rian. Semua mengaminkan doa yang dipanjatkan oleh Pak Imron. Terlihat mereka hanyut dalam doa-doa yang melangitkan harpan dan cita-cita mereka. Rian juga berdoa kepada Allah SWT agar cita-citanya menjadikan dua keluarga ini bersatu diijabah oleh Allah SWT. Wirma juga berdoa semoga dia dan Rian bisa bersatu dalam jalinan kisah sebuah keluarga.

“Kita siap-siap ya ke mobil masing-masing dan kita akan pulang dulu ke rumah masing-masing dulu.”Ujar kak Rian.

“Iya Kak, kita akan kembali ke rumah masing-masing terlebih dulu untuk menghilangkan penat.”Kara Wirma.

Kedua keluarga bersiap-siap ke mobil masing-masing. Terlihat ayah Rian dan ayah Wirma bersalaman diikuti ibu Rian dan Ibu Wirma yang juga bersalaman dan tak lupa cipika cipiki. Rasanya Rian tak akan melewatkan saat-saat yang mengharukan dirinya tentang dua keluarga yang sudah bersatu ini. Begitu juga dengan Wirma, dia tampak bahagia dengan pemandangan yang ia lihat dan ia rasakan.

Dua mobil meluncur ke rumah masing-masing. Awalnya mereka masih satu arah, kemudian setelah sampai di persimpangan, kedua mobil sudah berbeda arah, satu ke kanan dan satu ke kiri. Tak ada suara di dalam mobil, semua hening dan bahkan rata-rata tertidur karena lelahnya.

Di mobil yang ditumpangi keluarga Wirma juga demikian, tak ada suara- suara yang ada hanya hening dan bisu, hanya terdengar suara mobil yang berpapasan atau hanya sekedar bunyi klakson yang sengaja dibunyikan sang sopir mobil. Tak lama kemudian, mobil yang membawa keluarga Wirma sampai di kost-kostan Wirma. Perjalanan memakan waktu setengah perjalanan tanpa macet. Tapi ketika jalanan macet, itu akan memakan waktu sampai dua jam perjalanan.

“Apakah keluarga Dek Wirma sudah sampai di kost-annya Adek?”Tanya kak Rian dengan penuh selidik.

“Alhamdulilah Kak, ini sudah sampai. Kok pas benar ya Kak Rian nanya, pas kami sampai nih Kak. Apakah mobil keluarga kak Rian juga sudah sampai Kak?”Kata Wirma.

“Alhamdulilah kalau sudah sampai. Senang kakak mendengarnya. Oh iya, ini juga keluarga kakak juga sudah sampai di depan rumah.”Jawab kak Rian dengan bersemangat.

“Alhamdulilah ya Kak, kedua keluarga kita sudah sampai di tempat masing-masing.” Ujar Wirma.

“Iya Dek, selamat beristirahat ya, salam untuk keluargamu dan juga terima kasih ya atas hari ini. Kakak bahagia banget karena kakak wisuda didampingi oleh orang yang kakak cintai dan juga didampingi oleh keluarga yang kakak sayangi.”Ujar Rian tersenyum bahagia.

“Sama-sama Kak, kalau kakak bahagia, adek juga tentu bahagia dan salam kakak akan adek sampaikan kepada keluarga.”Ujar Wirma.

“Wassalamualaikum,”Ujar kak Rian mengakhiri teleponnya.

“Waalaikumsalam,”Jawab Wirma dengan senyumnya.

Setelah Rian menutup teleponnya. Terlihat Wirma mengatakan jika Rian menanyakan apakah mereka sudah sampai atau belum dan Wirma menjawab sudah sampai dan kak Rian juga menitipkan salam untuk kita semua. Dijawab oleh keluarga Wirma dengan kompak, waalaikumsalam.

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Saatnya semua keluarga untuk mandi. Secara bergantian keluarga Wirma mandi sore, diawali dengan ayah lalu ibu, kemudian Aldi, Fira dan terakhir Wirma. Setelah mandi mereka duduk-duduk santai dan tak perlu memasak makanan karena tadi masing-masing sudah dibungkuskan makanan untuk makan malam oleh kak Rian. Kak Rian tahu jika nanti sampai pasti mereka masih letih dan belum sempat untuk memasak makanan makanya Rian meminta pelayan untuk membungkuskan makanan untuk makan malam kedua keluarganya.

bersambung . . .

Tanjungpandan, 28 Mei 2023