Suwarni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Elegi Sei Batang
Gambar diunduh dari Google.com

Elegi Sei Batang

Menulis hari ke-70 (1503)

Episode Akad Nikah

Bagian 179

Nesa sangat sedih melihat sahabatnya sangat terpukul dengan keadaannya yang memang sudah bisa diprediksi sebelumnya. Tetapi karena Wirma mau menyampaikan hajatnya bahwa mereka berdua sudah berjanji akad mengadakan akad nikah hari ini, jadinya Wirma menunggu hari H mereka walau kenyataan dak seindah yang dibayangkan.

Ada ortu kak Rian yang ke kamar Wirma melihat keadaan Wirma apakah sudah lebih baik. Ternyata mereka senang melihat Wirma yang sudah mau makan walau sedikit. Jangan sampai setelah ini Wirma jadi sakit dan keluarga menjadi bingung dibuatnya.

Walau rasanya pilu tapi harus dipaksakan makan untuk energi jangan sampai sakit. Ortu kak Rian menyarankan Wirma untuk tetap makan dan tetap menatap masa depan yang lebih baik. Jangan sampai karena acara hari ini, hati dan pikiran jadi sakit. Ibunya kak Rian mendekati Wirma dan Nesa lalu berkata.

“Wirma dan Nesa, Ibu, bapak, dan adik-adik pamit ya Nak. Kami tidak bisa nginap karena ada nenek dan kakek di rumah jadi tak adayang ngurus mereka nanti.” Kata Ibu kak Rian.

“Iya Bu,Pak semoga selamat sampai kota. Maafkan Wirma jika sudah menyusahkan ibu, bapak, dan adik-adik. Ternyata harapan Wirma untuk dapat bersanding dengan kak Rian tak diizinkan Allah. Kak Rian memang sudah tenang di surga-Nya Allah sesuai dengan mimpinya waktu mendatangi Wirma.” Kata Wirma terisak.

“.Bapak, ibu, dan adik-adik pamit ya Nak.Jangan terlalu banyak pikiran ya. Pikirkan masa depanmu Nak. Kau berhak memikirkan masa depan yang lebih baik.” Kata bapak kak Rian.

“Iya Pak, Bu, dan adik-adik, terima kasih ya sudah ke kampung Krang Endah untuk menyaksikan Wirma jadi pengantin walau pengantin lakinya sudah tidak bisa lagi hadir. Allah sangat sayang dengan kak Rian.” Kata Wirma.

Mereka berpelukan dengan Wirma disaksikan kedua orang tua Wirma, adik-adik Wirma, dan kerabat dekat keluarga Wirma. Semua sangat sayang dengan Wirma. Semua ingin Wirma mendapatkan pendamping atau imam senbagai penggantinya kak Rian. Semua meneteskan air mata, melihat perpisahan yang terjadi antara Wirma dan keluarga kak Rian.

bersambung . . .

Salam literasi

Tandan, 11 Maret 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post