Menulis hari ke-69 (1502)

Episode Akad Nikah

Bagian 178

Manusia hanya bisa berencana tetapi Allah jualah yang menentukan apa yang terjadi pada seseorang di muka bumi ini. Begitu juga dengan Wirma, apa yang direncanakannya bersama dengan kak Rian ternyata tidak bisa terwujud karena kak Rian sudah bahagia di surga-Nya Allah. Berapa kali dia bermimpi bertemu dengan kak Rian dan selalu kak Rian mengatakan bahwa dia sudah bahagia di sana, jadi kak Rian memohon kepada Wirma agar Wirma membatalkan saja rencana akad nikah mereka.

Suasana di rumah Wirma penuh dengan rasa sedih dan haru atas kejadian yang memang sudah diduga sebelumnya. Tak ada yang bergeming dari tempat duduk seperti terkena sindrom 5 L (letih, lemah, lesu, lunglai, dan lemoy) atas apa yang sudah menimpa Wirma dan keluarganya.

Wirma sudah berada di kamar bersama dengan Nesa. Nesa membujuk Wirma agar mau makan tetapi Wirma mengatakan bahwa dirinya tidak lapar. Nesa langsung pergi ke luar kamar dan mengambil piring untuk mengambilkan makan untuk Wirma dan dirinya. Nesa tak mau sahabatnya terkena sakit akibat dari kejadian ini.

“Ini Wirma sudah Nesa bawakan nasi untuk dimakan, jangan tak makan Wirma, nanti Wirma sakit. Nesa tak mau kalau Wirma sakit.” Ucap Nesa.

“Wirma belum lapar Nes, rasanya tak ada keinginan untuk makan.” Jawab Wirma lemas.

“Iya tapi harus makan walau sedikit Wirma. Nesa temani makan ya.” Kata Nesa.

“Terima kasih atas kepedulian Nesa sama Wirma. Iya deh Wirma mau makan asal ditemani sama Nesa.” Ujar Wirma.

“Sama-sama Wirma. Nesa akan terus mendukung dan peduli dengan Wirma sebagaimana Wirma juga selalu peduli dengan Nesa.” Kata Nesa.

Akhirnya mereka berdua makan walau terlihat Wirma masih begitu sulit untuk makan. Namun karena dorongan Nesa maka mereka berdua makan walau terasa masih tercekat nasi yang melewati tenggorokan Wirma. Nesa selalu menyemangati Wirma untuk tetap makan walau gimanapun keadaannya.

bersambung . . .

Salam literasi

Tantan, 10 Maret 2024