Suwarni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Elegi Sei Batang
Gambar Diunduh dari Google.com

Elegi Sei Batang

Menulis 365 hari, hari ke-27 (1098)

Episode indahnya asmara

Bag. 35

Wirma juga tidak menyangka jika dirinya mempunyai keberanian untuk berkata seperti itu kepada kak Rian dan kak Rian juga tidak membuat dirinya jadi gemetar atau ragu untuk berkata. Justru kak Rian orangnya sabar dan memberi Wirma ruang untuk berbicara apa yang ingin diungkapkannya. Wirma yakin akan janji Allah kepada hamba-Nya.

Setelah Wirma dan Fira beres-beres, ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB, waktunya untuk segere merebahkan diri di tempat tidur dan berdoa serta saatnya istirahat, semoga bermimpi indah dan bertemu sang pujaan hati. Wima lalu memejamkan mata dan mimpinya sudah melambung jauh terbang tinggi bersama mimpi terlelap dalam lautan emosi (seperli lirik lagu penyanyi pop era tahun 90-an. Terbanglah dalam mimpi yang menyenangkan hati dan perasaan Wirma.

***********

Sementara itu, sekitar pukul 21.30 WIB, kak Rian sampai di rumahnya. Sesampai di rumahnya, Rian masih ditunggui oleh ayah dan ibunya yang sengaja belum tidur menunggu cerita dari anak bujangnya. Rian jadi bingung kok kedua orang tuanya belum pergi tidur dan sengaja menunggu kedatangan dirinya. Pakah mereka memang menunggu cerita darinya tentang jawaban dari Dek Wirma.

“Assalamualaikum Yah, Bu, kok belum tidur padahal sudah pukul 21.30 lebih nih. “ Tanya Rian penasaran.

“Waalaikumsalam Nak, Ibu dan Ayah sengaja belum tidur menunggu kedatanganmu dan menunggu cerita darimu Nak. Maafkan jika ibu dan ayah terlalu kepo dengan cerita darimu ya.”Ujar Ibu Rian.

Rian lalu duduk di dekat ayah dan ibunya di ruang keluarga. Tetapi kedua adiknya Salman dan Hana sudah tidur lebih dulu karena besok mereka akan mengikuti jalan sehat berhadiah yang diadakan RT mereka tinggal.

“Tak apa-apa Ayah dan Ibu, Rian akan memberitahukan apa jawaban dari Dek Wirma tentang perasaan Rian pada dirinya.” Jawab Rian.

“Bagaimana ceritanya Nak?” Tanya Ayah Rian.

“Dek Wirma mau menerima perasaan suka Rian tetapi dengan satu syarat bahwa jika dalam seminggu ke ini tidak ada cewek yang mengaku-ngaku atau jadi kekasih Rian, Dek Wirma mau menerima Rian sebagai pacarnya.” Ujar Rian.

“O begitu ya Nak. Memangnya Rian ada kekasih di kampus kok Wirma berkata seperti itu?”Tanya ibunya.

“Tidak ada Bu, Yah, tetapi terkadang ada cewek-cewek di kampus yang sering iseng mendekati Rian dan Dek Wirma sepertinya tidak suka dengan cewek yang sering iseng tersebut.” Jawab Rian.

“Besok-besok kau beritahu kepada cewek-cewek yang sering iseng itu bahwa sekarang jangan lagi seperti itu karena Rian sudah menjatuhkan pilihan pada seorang cewek dan jika dia melihatnya maka dia akan mundur dari cewek yang spesial di hati Rian.” Jelas Ibu Rian.

“Berarti Wirma itu seorang wanita yang mepunyai prinsip dan menghargai seorang lelaki. Bagi dia seorang lelaki itu tidak boleh diisengi apalagi dijadikan bahan becandaan dan mainan. Bapak sangat setuju dengan Wirma.”Ucap Bapak Rian.

“Iya Bu, Yah. Semoga Rian bisa lulus seminggu ini, tidak ada cewek yang mengaku pacar Rian dan tidak ada cewek yang mengisengi Rian dengan begitu Wirma mau menjadi kekasih Rian.” Kata Rian.

“Iya deh, Ibu dan Ayah mendoakan Rian, kalau memang dia wanita yang baik untuk Rian berarti seminggu ini tidak ada cewek yang mengakui Rian sebagai pacarnya. Berarti memang Wirma cocok menjadi pendamping Rian.” Ujar Ibu Rian.

“Terima kasih Yah, Bu doanya untuk Rian dan terima kasih atas motivasii dan support Ayah dan Ibu sehingga Rian punya keberanian dan semangat yang tinggi untuk ke rumah Dek Wirma.”Kata Rian.

“Sudah seharusnya Auah dan Ibu mendoakan yang terbaik untuk anak-anaknya termasuk mendoakan Rian agar punya pendamping yang memang Rian sayangi dan kasihi tentunya.” Ujar Ayah Rian.

bersambung . . .

Salam literasi

Tanjungpandan, 27 Januari 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

27 Jan
Balas

Mksh Pak. Salam literasi juga

28 Jan



search

New Post