Menulis hari ke-73 (1505)

Episode Akad Nikah

Bagian 180

Wirma mengantarkan ke depan caon mertuanya untuk pulang ke kot Pempek walau hati irma sakit dan ibarat teriris sembilu tapi mau tiak mau Wirma harus rela dan ikhlas untuk melepas calon mertua dan adik-adiknya pulang ke kota. Wirma sangat terpukul dengan keadaan ini tapi apa mau di kata, rencana Allah lebih dahsyat dripada rencana manusia.

“Wirma, Bapak, Ibu, dan semuanya kami pamit untuk pulang ke Palembang ya.” Kata Bapak kak Rian.

“Iya Pak, kami ucapkan selamat jalan semoga selamat sampai tujuan dan terima kasih atas kehadirannya di dusun kami Karang Endah ini.” Kata bapak Wirma.

“Iya terima kasih doanya. Terima kasih juga sudah menerima kami di sini dan sudah memperlakukan kami dengan baik dan mengesankan walau kita tak jadi berbesanan.” Kata Ibu kak Rian.

“Sama-sama Bu. Tak apalah Bu walau kita tak jadi besan tapi anggaplah Wirma sebagai anak bapak ibu dan kami juga anggaplah sebagai keluarga.” Ujar ibu Wirma dengan memelas.

Setelah itu semua cipika cipika antara keluara kak Rian dengan keluarga Wirma. Semua mengharapkan tetap seperti saudara walau tidak jadi berbesanan. Alah Maha Baik, dengan menjadikan dua keluarga sebagai saudara itu lebih baik dan bukan sebagai musuh atau rival.

Kemudian keluarg kak Rian naik ke mobil dengan membawa rasa haru dan pilu dengan kejadian ini. Lara an nestapa jadi satu dan tak bisa digambarkan dengan kata-kata hanya rasa yang berkata. Semog semua baik-baik saja pinta Wirma kepada yang Maha Memberi.

“Assalamualaikum, selamat tingal semuanya.” Kata bapak kak Rian.

“Waaaikumsalam, dan selamat jalan.”Kata bapak Wirma.

bersmbung . . .

Tandan, 15 Maret 2024