Menulis hari ke-328 (1397)

Episode Pembatalan Rencana Akad

Bagian 120

Selesai salat dan membaca Alquran mereka berdua langsung ke dapur untuk masak dan mereka akan sahur dan akan puasa hari Senin. Selama Wirma ada masalah seminggu ini, Nesa tidak pernah dihubungi oleh Wirma karena Nesa izin pulang kampung karena kakeknya meninggal dunia. Selama itu pula Wirma tidak berani menghubungi dan menelepon Nesa karena dia juga masih dirundung duka.

Kemudian mereka berdua makan suhur untuk puasa Senin hari. Setelah itu, dari surau dekat rumah mereka terdengar membaca Alquran. Wirma mendengarkan lantunan Alquran dari surau terasa sejuk di batin Wirma walau sebenarnya batinnya merasa sakit. Ia sendiri seperti orang yang sedang kena siram rohani sehingga merasakan hatinya tentram dan damai.

Tak lama terdengar azan subuh dan mereka berdua siap-siap untuk melakukan salat sunat subuh dan salat subuh berjemaah. Salat sunat subuh itu pahalanya bagai dunia dan seluruh isisnya, begitu dianjurkannya salat sunat sebelum subuh. Alhamdulilah Wirma sudah terbiasa melakukan salat sunat sebelum subuh.

Setelah salat subuh mereka berzikir dan memohon doa kepada Allah SWT agar hati dan pikiran Wirma bisa tenang menghadapi semua ujian dari Allah SWT. Saking khusuknya berdoa Wirma belum mendengar jika telepon genggamnya berdering memanggil. Satu kali, dua kali, dan yang ketiga kalinya barulah Wirma ngeh jika ada yang memanggil dirinya.

“Halo, assalamualaikum?”Ucap Nesa.

“Halo juga Nesa, waalaikumsalam,” Jawab Wirma dengan girang.

“Bagaimana kabar Wirma?” Tanya Nesa.

“Kabar baik Nesa. Nesa gimana kabarnya? Jawab Wirma.

bersambung . . .

Tandan, 26 November 2023