Menulis hari ke-63 (1496)

Episode Akad Nikah

Bagian 175

Hampir pukul 10.00 WIB, semua orang rumah dan tamu jadi tegang melihat ke pintu depan tamu. Tak terkecuali mempelai wanita juga tegang menunggu kedatangan mempelai prianya. Nesa, selalu berada di samping Wirma dan menguatkan dan mendampingi Wirma yang sedang sedih karena menunggu pangerannya belum juga datang walau waktu hampir pukul 10-an.

Waktu yang ditunggu-tunggu sampailah, pukul 10 tepat dan pak penghulu kembali bertanya.

“Bagaimana Bapak, Ibu, mempelai wanita, apakah pengantin prianya sudah datang dan kalau sudah ada akan kita lakukan akad nikahnya sekarang, karena saya sudah ditunggu juga di tempat lain.” Kata Pak Penghulu.

“Mohon maaf Pak Penghulu, pengantin prianya sampai waktu yang Bapak janjikan juga belum datang ke rumah ini.” Ujar Bapak Wirma.

“Kami mohon maaf Pak Penghulu, ini memang sepertinya pengantin prianya tidak akan datang, kami ayah mempelai prianya Pak Penghulu.” Kata Bakak kak Rian.

“Mengapa bisa begitu Pak? Ke mana pengantin prianya kok sampai tidak hadir ke sini di acara akad nikahnya?” Tanya Pak Penghulu.

“Sebenarnya pengantin prianya itu, mendapat musibah hampir dua bulan yang lalu dan sampai sekarang belum ada kabar beritanya.” Kata Bapak kak Rian.

“O jadi mempelai prianya mendapat musibah bulan yang lalu. Mengapa masih tetap diadakan acara ini?” Tanya Pak Penghulu.

“Karena permintaan mempelai wanita Pak. Kami sebagai calon mertuanya sudah menyebutkan bahwa tidak usah diadakan acara ini dan dibatalkan saja atau kalau dia punya calon pengganti kami mempersilakannya.” Jawab Bapak kak Rian.

“Oh begitu. Sangat menyedihkan kalau begitu dengan mempelai wanitanya. Mengapa tidak mengikuti saran calon mertuanya saja.” Kata Pak Penghulu.

brsambung . .

Tandan, 3 Maret 2024