Menulis hari ke-99(1597)

Menulis hari ke-82(1597)

Episode Akad Nikah

Bagian 181

“Iya Wirma, sama-sama.” Ujar Kak Mona.

“Iya Wirma, sama-sama.” Kata Nesa.

Selesai juga kak Mona dan Nesa membersihkan make upnya Wirma. Ada rasa seih menyelinap di relung hatinya Nesa. Betapa tidak sahabatnya yang selalu bersama mereka melalui perjalanan kuah harus mengalami nasib yang se-sedih ini. Memang dia bisa membaca pikiran Wirma jika memang akan terjadi seperti ini, semua memang sudah suratan takdir dari Yang Maha Kuasa bahwa Wirma akan mengalami hal ini.

Kak Mona juga sudah muli mengemasi barang-barang untuk make upnya Wirma dan sepetnya kak Mona akan segera pamit kepad Wirma. Kak Mona mengatakan pada Wirma bahwa dirinya akan segera pamit dan pulang ke rumah.

“Wirma,Nesa, Kak Mona pamit ya. Nesa titip Wirma ya. Kalau bisa Nesa masih di sini menemani Wirma ya.” Kata kak Mona.

“Iya Kak, Nesa masih di sini menemani Wirma. Kak Mona dak usah khawatir dengan Wirma. InsyaAllah Wrma tegar dan kuat menghadapi ini.” Kata Nesa.

“Terima kasih ya Kak Mona atas make upnya, mengenai biayanya nanti ya Wirma ke rumah kak Mona.”Kata Wirma.

“Tak usah repot-repot Wirma. Kakak ikhlas membantu Wirma tentang make up-nya. Jadi tidk usah dibayar make up-nya ya, kakak sungguh-sungguh ikhlas untuk Wirma.” Kata kak Mona.

“Tapi kan itu pencaharian kak Mona. Gimana kak Mona mengikhlaskan ini untuk Wirma, Wirma merasa dak nyaman dengan kak Mona.” Kata Wirma.

“Tidak semua bisa dinilai dari uang Wirma. Dengan kejadian ini.Kakak jadi tahu bagaimana rasanya ditinggalkan orang yang sangat berarti bagi Wirma. Kakak sangat bangga pada irma karena Wirma sangat tegar menghadapi ini semua.” Kata Mona.

“Iya benar kata kak Mona, tak semua bisa dinilai dari uang.” Kata Nesa.

bersambung . . .

Tandan, 6 April 2024