Menulis 365 hari, hari ke-69 (1140)

Episode Indagnya asmara

Bagian 50

Setelah Fira masuk ke dalam dan mempersilakan kak Rian untuk menikmati hidangan kudapan dan teh manisnya. Kak Rian segera mencicipi hidangan kue-kue yang sudah disuguhkan oleh Fira. Terlihat jika kak Rian senang menikmati makanan tersebut dan mengatakan kalau Fira punya bakat untuk jadi chef, terbukti dengan makanan yang dia buat enak dan nyaman. Fira mendapat pujian dari kak Rian.

“Kakak ke sini menanyakan bagaimana ujian kakak selama seminggu ini, apakah kakak lolos untuk menjadi calon pendampingmu Dek Wirma?” Tanya kak Rian dengan serius.

“Jadi Kakak penasaran ya? Ingin tahu jawabannya sekarang makanya kakak ke sini?” Tanya Wirma dengan bercanda.

“Ah Dek Wirma, ditanya malah nanya balik? Ingin membuat Kakak penasaran ya, makanya belum dijawab juga? Ayo dong Dek, kakak penasaran nih jawabannya?” tanya kak Rian lagi.

“Baiklah akan Adek jawab kak, dengarkan ya Kak. Berdasarkan pengamatan dan penglihatan Adek selama seminggu ini tidak ada cewek-cewek yang dekat dengan kakak, ditambah lagi selama 3 hari kakak di RSU menunggu ayah kakak yang sempat dirawat mak diputuskan bahwa Kak Rian lulus menjadi calon pendamping hidup Adek, begitu hasil yang dapat kuputuskan.” Jawab Wirma dengan sedikit bercanda.

“Alhamdulilah, kalau penilaian Adek kakak layak untuk menjadi calon pendamping hidup adek, terima kasih ya Dek atas kesempatan yang diberikan kepada kakak, insyaallah kakak akan berusaha menjadi calon yang terbaik untuk adek.” Kata kak Rian dengan bahagia.

“Jadi mulai saat ini, kakak resmi menjadi calon pendamping hidup adek dengan catatan Adek tidak mau, kita seperti kebanyakan orang-orang. Ke mana-mana berdua dan jika salah sedikit akan menjadi prahara yang besar. Kita saling percaya saja ya kak, jika memang Allah Swt menakdirkan kita berjodoh ya insyaallah kita bersatu nantinya. Jodoh, maut, dan rezeki itu rahasia Allah Swt, manusia hanya dapat berusaha saja, hasilnya Allah yang menentukan Swt.” Ujar Wirma.

“Kakak setuju dengan pendapat Adek, kakak juga tidak mau seperti kebanyakan orang yang selalu berdua, ke mana-mana bersama, dan selalu harus seperti ini seperti itu. Semua seperti diatur harus sedemikian rupa. Intinya kita berdua sudah setuju bahwa kita berdua punya keinginan yang sama nantinya masalah hasilnya Allah Swt yang menentukan.” Ucap kak Rian.

Ternyata mereka berdua punya visi dan misi yang sama untuk ke depannya. Mereka berharap semoga keinginan mereka dikabulkan oleh Allah Swt. Terlihat dari raut wajah keduanya, ada rona bahagia dan senyuman yang tersungging. Wirma sudah berkhayal jika nanti dia akan berjodoh dengan kak Rian. Begitu juga dengan kak Rian juga sudah melayang pikirannya bahwa jika dia wisuda sebentar lagi sudah ada pendamping wisuda atau PW yaitu Adek Wirma tersayang.

Betapa senang kedua orang tuanya mendengar jawaban dari Dek Wirma bahwa dia bersedia menjadi calon pendamping hidup atau tambatan hati kak Rian. Sudah terbayang jika dia sampai nanti langsung ditanya oleh ayah dan ibunya dan bagaimana reaksi keluarga Rian yang mendapat kabar bahagia ini. Ah lamunan Rian segera dikagetkan oleh Wirma dengan menyebutkan silakan mencicipi hidangan yang telah disediakan Fira. Rian segera tergagap dan menganggukkan kepalanya tanda dia mengiyakan apa yang diminta Wirma.

“Kakak melamun ya?melamunkan siapa Kak? Kan Adek ada di depan mata Kakak.” Ujar Wirma sambil meledek kak Rian.

“Ah Adek bisa saja, Kakak tidak melamun Dek, Kakak hanya membayangkan saja jika Kakak wisuda nanti sudah ada pendamping Kakak.” Ujar kak Rian.

“Nah kan itu artinya kakak sedang membayangkan atau melamunkan jika Adek menjadi pendamping wisuda kakak.” Kata Wirma.

“Iyaa Dek, Kakak senang dan bahagia jika nanti PW kakak adalah Dek Wirma. Boleh kan kakak mengharapkan itu terjadi?” Tanya kak Rian.

“Boleh saja Kak, itu hak Kakak dan jika Allah Swt menghendaki insyaallah semuanya akan terkabul Kak, Adek menjadi PW kakak.” Jawab Wirma.

bersambung . . .

Tanjungpandan, 12 Maret 2023