Lelahnya Menyapu Halaman Rumah yang Luas (13)
Tantangan Hari Ke-107
#TantanganGurusiana
Pada saat saya kecil dulu, banyak kisah yang akan saya ceritakan di blog gurusiana ini. Kisah-kisah ini, sekadar untuk mengingat kisah masa kecl saya. Sebagai anak tertua perempuan, saya mempunyai kewajiban yang harus saya kerjakan sebelum saya berangkat ke sekolah atau sebelum saya bermain bersama teman-teman.
Salah satu hal yang sulit saya lupakan yaitu ketika setiap pagi saya diminta umak untuk menyapu halaman rumah kami yang amat luas. Saking luasnya, untuk menyapu halaman rumah kami butuh waktu kira-kira 30-40 menit. Di halaman rumah kami ada pohon jambu air, pohon mangga,dan juga bunga-bunga seperti bunga matahari, bunga pukul 4 sore, bunda kertas atau bougenfil, bunga sejenis nanas yang jika ujungnya diberi cangkang telur maka akan terlihat indah dipandang mata.
Pohon jambu air dan pohon mangga ketika musim gugur, aduh banyaki daun yang harus disapu tetapi jika pohon itu berbuah, hemm sungguh manis rasa mangga dan jambu air itu.Makanya ketika daunnya banyak dan harus disapu, ingat saja waktunya berbuah, buahnya manis jika dimakan jadi hilang rasa letihnya.
Setiap pagi saya mendapat tugas menyapu halaman rumah kami yang luas. Sapu yang digunakan yaitu sapu lidi yang tidak ada gagangnya (tidak seperti sapu zaman sekarang yang ada gagangnya) jadi saya sampai terbungkuk-bungkuk ketika menyapu halaman rumah kami.
Bisa dibayangkan betapa lelahnya dan lethnya menyapu halaman yang begitu luas. Ketika menyapu halaman, saya tipe orang yang iebih kuat tangan kiri saya. Jadi, ketika saya menyapu tangan kiri selalu lebih menjadi tumpuan dan baju di ketiak sebelah kirilah yang sering sobek karena terkena gesekan sapu lidi setiap pagi. Hampir semua baju untuk di rumah semua sobek di sebelah kiri ketiaknya. Umak kadang-kadang sedih jika mengenang peristiwa atau kejadian itu.
Saya sangat senang melakukan pekerjaan itu tetapi ada juga kalanya timbul rasa lelah dan ingin istirahat tetapi tidak bisa karena sudah merupakan kewajiban yang harus dilakukan dan sekalian membantu orang tua. Alhamdulilah dapat membantu orang tua dengan menyapu halaman rumah kami.Anak-anak lain kebagian tugas yang lain, misalnya Kiyai mendapat tugas menimba air dari sumur untuk keperluan memasak dan untuk mandi kami semua.
Adik di bawah saya, kebagian menyapu lantai di dalam rumah sedangkan adik yang lain masih kecil. Kalau umak sendiri kebagian membuat sarapan untuk kami makan sebelum pergi ke sekolah. Kami tidak pernah dibiasakan membawa uang jajan ke sekolah karena sudah sarapan di rumah. Di sekolah juga tidak ada orang yang berjualan kecuali hari-hari dengan momen-momen tertentu misalnya 17 Agustus-an.
Setiap kami mempunyai tugas dan kewajiban masing-masing sebelum berangkat ke sekolah. Tak mengherankan jika setiap kami, melakukan tugas yang diberikan setiap pagi, dengan ikhlas. Kadang ada rasanya mau tukar tugas dengan adik atau dengan kiyai. Tapi itu tidak bisa karena masing-masing sudah ada tugasnya dan masing-masing sudah dipikirkan umak berdasarkan tenaga dan umurnya.
Sebenarnya tidak semua baju untuk di rumah saya sobek karena terkena gagang sapu ldi, ada juga yang tidak. Baju yang dipakai waktu tidur dan ketika bangun belum dganti, itulahbaju yang sobek, bagian ketiak sebelah kirinya. Kalau kiyai, tangannya kapalan karena menimba air setiap pagi dan sore hari. Sedangkan kalau adik yang menyapu lantai di rumah bajunya tidak sobek karena sapu lantai ada gagangnya sehingga tidak sobek bajunya .
Saya kadang tersenyum-senyum jika teringat kejadian yang pernah saya alami waktu saya masih kecil dulu, khususnya usia anak SD. Semua orang pasti mengalami kejadian masa kecilnya.
Dari kisah ini ada hikmah yang dapat kita petik yaitu berbaktilah kepada orang tua selagi kau masih bersama mereka dan janganlah membantah orang tua kita, jika orang tua tidak ada lagi, berdoalah untuk mereka, karena doa anak yang saleh akan dikabulkan Allah SWT.Sekianlah kisah ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca dan sampai jumpa lagi di lain kesempatan.
Salam literasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kenangan masa kecil seakan tak akan habis2nya utk diceritakan.
Iyo cikgu.
Bahagianya punya anak-anak yang penurut dan berbakti seperti Ibu...
ya Bu. Semua untuk membahagiakan Umak
Bisa dibayangkan begitu luasnya halaman yang disapu dengan wktu 30 menit mengerjakannya.
Iye Bu.
Essiippss ibu
Mksh Bunda
Alhamdulillah, kami dk punya halaman kak ap gik kampung makanya tak pulang kampung
Iye kak. Pulang kampung kan Pak Sunin aja Kak
Luasnya rumah ibu. Berbakti kepada orang tua demi mendapatkan ridho mereka. Ridho orang tua adalah ridho Allah juga. Trims tulisannya bu, mengingatkan.
Iya Bunda, sama-sama.