Menatap Masa Depan
Menulis hari ke-3 (1807)
/
Masa depan harus diraih dengan gigih
Diikhtiarkan dengan sungguh-sungguh
Diusahakan dengan sekuat tenaga
Digiatkan dengan peluh dan air mata
Agar tercapai mahkota yang diimpikan
/
Masa depan penuh dengan misteri
Penuh dengan problema yang kompleks
Penuh dengan darah dan air mata
Penuh dengan trik dan intrik tuk meraihnya
Namun harus dihadapi dengan kepala dingin
/
Jangan biarkan aroma kebusukan menghadang
Takkan kubiarkan dendam amarah menghampiri
Takkan rela jika diraih dengan sengketa
Karena masa depan milik hati yang bersih
Dengan rido dan anugerah Illahi Robbi
Sang Pemilik jiwa-jiwa yang bersih
Tanpa noda dan noktah dalam hatinya
//
Salam Masa Depan
Tandan, 3 Januari 2025
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap puisi menatap masa depannya.....salam inovasi