Menyelinap Sukma
Menulis hati ke-92(1519)
/
Masa tak bisa diulang kembali
Bayang hanya bisa dirasa
Bayang semu hanya fatamorgana
Tak ada yang seimpiris realita
Meski banyak mendulang angkara
/
Meski rona tak seindah asa
Walau hati tak seindah rengkuh
Atau pesona pengangguk hati
Tak mesti berpolah angkara
Dengan janji seribu melaju
/
Kian rongga menyelinap sukma
Nurani batin bagai empedu
Teriris onggokan sampah beradu
Tanpa ada musabab terpatti
Namun doa tetap terpatri di sanubari
//
Salam Ramadan
Tandan, 29 Maret 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap