Setelah Rani naik kapal dan mencari tempat duduk, dan mendapat tempat di dek 2 kapal itu.

Sebelum kapal itu berangkat, Rani memilih untuk istirahat terlebih dahulu karena kecapean naik kendaraan dr kampung menuju pelabuhan.

"Seluruh pengantar dan pengunjung silakan turun dari kapal ini karena kapal akan segera berangkat." Terdengar suara calling dari atas kapal itu.

Tidak lama kemudian kapal itupun berlayar.

Dan Rani masih pulas dalam tidurnya. Kelihatan kapal itu sangat ramai sampai di lorong-lorong kapal itu terisi penuh.

"Dek, dek" ....ucap ibu setengah baya memanggil Rani untuk bangun karena ada pemeriksaan tiket dari petugas kapal.

"Maaf bu saya ketiduran,." Sahut Rani sambil mengusapkan matanya.

Di ambil tiket itu dari dalam saku tas memberikan pada petugas kapal itu. Tanpa sengaja dia melihat foto Almarhumah ibunda yang ada dalam dompet itu.

"Seandainya engkau masih hidup maka engkau akan bangga melihat kami anak-anakmu berhasil dalam studi kami masing-masing." Batin Rani membisik

Rani kembali membuka mushaf dan membacanya sepanjang perjalanan kapal itu. Sesekali dia muroja'ah hafalannya agar bisa menetralisir perasaannya yang sedang berkecamuk antara sedih dan galau.

Rani terus membaca dan menghafal ayat-ayat Alquran hingga matanya sudah mulai berat dan kembali tertidur pulas.

Semua penumpang tertidur pulas tanpa kecuali. Hingga malam menjelang subuh, dari jauh kelihatan sebentar lagi kapal ini akan bersandar di pelabuhan itu.

"Sebentar lagi kapal ini akan bersandar maka di harapkan seluruh penumpang untuk menyiapkan diri dan barang-barang Anda sebelum turun." Suara itu terdengar jelas didalam kapal itu mengagetkan Rani untuk segera bangun dari tidurnya.

Bersambung....