Aktivitas rutin keseharian mulai dari pagi kesekolah sampai siang. Pulang istirahat satu jam lalu keluar lagi privat atau kajian (pas jadwal kajian) sore hari kemudian lanjut lagi malam habis magrib harus mengajar anak-anak di rumah. Itulah aktivitas rutin keseharian ku belajar dan mengajar sebagai guru/pendidik.

Kerja dengan menguras tenaga dan pikiran memang tidak bisa di paksakan dalam sekali waktu.

Maka ketika lengah karena kelelahan mengakibatkan tubuh menjadi drop dan menjadi patah semangat akhirnya tubuh butuh asupan walaupun hanya istirahat sejenak untuk mengembalikan tenaga yang kendor.

Alhasil dari istirahat yang semula bermaksud hanya untuk baring-baring untuk mengembalikan stamina yang loyo, akhirnya kebablasan mengakibatkan target menulisku yang setiap hari tidak tercapai pada hari kemarin.

Ketika bangun dan ingin melanjutkan tulisan ternyata waktu sudah lewat deadline yang sudah di tentukan. Mau kirim lagi tulisan itu ternyata memang belum selesai tulisan itu. Akhirnya saya harus berhenti untuk melewati tantangan yang sudah masuk hari yang ke-20 untuk memulai ulang dari hari yang ke-1.

Lalu apakah saya harus sedih? Ternyata tidak. Karena tubuh juga butuh istirahat. Dan tulisan yang sudah pernah saya tulis akan tersimpan rapi dan saya akan melanjutkan lagi tulisan itu hingga akhir.

Kemudian hari ini saya akan memulai ikut tantangan ulang pada hari ini terhitung hari pertama. Karena yang di nilai bukan banyaknya tulisan akan tetapi konsistensi waktu kita menulis setiap harinya.

Semoga dengan peristiwa ini saya bisa mengambil hikmahnya. Saya harus menulis di awal waktu. sehingga waktu tidak mengejar ku bukan sebaliknya aku yang mengejar waktu.

Tantangan kali ini saya berazam untuk menulis di awal waktu agar masih ada jeda waktu untuk bisa merevisi tulisan dari konten dan diksi yang layak di pakai.

Semoga perjuangan ini memberi semangat baru agar tetap istiqamah untuk melatih kreatifitasku dan memberi manfaat bagi para pembaca. Aamiin.