MUNAFIK ZAMAN NOW
#TantanganGurusiana Hari ke-9
Munafik adalah orang yang 'terserang' penyakit nifak. Sedangkan nifak adalah salah satu penyakit hati yang selalu menampakan sesuatu yang baik dihadapan orang lain akan tetapi bertentangan dengan hati nurani.
Kata munafik memang salah satu kata yang sangat familiar dalam kehidupan kita sehari-hari. Mengapa begitu familiar? Artinya masih banyak orang yang memelihara penyakit yang satu ini.
Padahal penyakit ini adalah salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya di bandingkan dengan orang kafir
Sayyidina Umar bin Khattab pernah mengatakan, “Yang menghancurkan Islam adalah orang alim yang menyimpang, orang munafik yang pandai mendebat Al Quran dan menggunakan Al Quran untuk kepentingan pribadi, serta para pemimpin yang sesat.”
Allah berfirman, “Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?” (QS. Al-Munafiqun : 4).
Hufaidzah Al-Yamani mengatakan bahwa orang munafik zaman sekarang lebih jelek dari orang munafik yang hidup pada zaman Rasulullah.
Pada masa Rasulullah kemunafikan itu di lakukan dengan sembunyi- sembunyi. Sedangkan nifak zaman sekarang di lakukan secara terang-terangan.
Dari abu Hurairah r.a berkata : diantara tanda-tanda orang munafik ada tiga yaitu : jika berbicara ia berdusta, jika berjanji tidak menepati dan jika di percaya ia khianat. (H.R Muslim)
Lalu apa tanda orang munafik zaman sekarang?
Pertama : menjadi orang yang tidak amanah atau tidak jujur. Perkataan lain dan bekerja tidak sesuai dengan perkataannya. Artinya lain di mulut lainpula di hati.
Kedua: malas-malasan ibadah. Sebagaimana disebutkan dalam ayat, "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia.
Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (QS. An Nisa: 142).
Ketiga : Pintar berkata bijak namun malah melakukan yang mungkar. Umar r.a pernah berkhutbah di atas mimbar, lantas ia mengatakan, "Yang aku khawatirkan pada kalian adalah orang berilmu yang munafik. Para sahabat lantas bertanya: "Bagaimana bisa ada orang berilmu yang munafik?" Umar menjawab, "Ia berkata perkataan hikmah, namun sayangnya ia melakukan kemungkaran."
Kata-kata yang selalu menghias bibirnya selalu kata-kata bijak penuh hikmah seperti orang 'Alim atau orang yang berilmu mumpuni namun melakukan perbuatan bertentangan dengan kata-kata yang sudah di ucapkan.
Keempat : Dari luar terlihat khusyu, namun batin tidak khusyu. Sebagian ulama salaf mengatakan, "Khusyunya orang munafik, jasad terlihat khusyu. Namun hati tak ada kekhusyuan."
Berpenampilan atau kata-katanya seperti orang shaleh yang tak punya dosa apa-apa. padahal sesungguhnya itu hanya terlihat secara lahiriyah padahal di dalam batinnya tersimpan segala dosa.
Kelima : Mengaku beriman namun tidak punya amalan sama sekali. Hudzaifah ditanya mengenai apa itu munafik, ia menjawab, "Ia menampilkan diri beriman namun tak ada amalan."
Ciri yang kelima ini terpancar bahwa dia sering melakukan amalan yang baik-baik saja bahkan mengaku bahwa seolah-olah dia orang shaleh yang tak punya dosa padahal amalannya tidak ada atau sama sekali kosong.
Keenam : Pria enggan shalat berjamaah di masjid. Ibnu Masud radhiyallahu anhu berkata, "Aku telah melihat bahwa orang yang meninggalkan shalat jamaah hanyalah orang munafik, di mana ia adalah munafik tulen. Karena bahayanya meninggalkan shalat jamaah sedemikian adanya, ada seseorang sampai didatangkan dengan berpegangan pada dua orang sampai ia bisa masuk dalam shaf." (HR. Muslim)
Ibrahim An-Nakhai rahimahullah mengatakan, "Cukup disebut seseorang memiliki tanda munafik jika ia adalah tetangga masjid namun tak pernah terlihat di masjid."
Ketujuh : Malas merutinkan Shalat Shubuh dan Shalat Isya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat Isya. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak." (HR. Bukhari).
Sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma menyatakan, "Jika kami tidak melihat seseorang dalam shalat Isya dan shalat Shubuh, maka kami mudah untuk suuzhon (berprasangka jelek) padanya."
Itulah ciri-ciri munafik zaman now yang kita temui sekarang ini. Banyak dari sekeliling kita yang masih memelihara sifat ini. Dan yang paling di sayangkan adalah sifat ini justeru di lakukan kepada saudaranya, atau temannya ataupun keluarganya tanpa merasa berdosa apa-apa.
Semoga kita terhindar dari penyakit yang sangat berbahaya ini dan kita tidak termasuk dalam golongan ciri orang-orang munafik zaman now. Aamiin
Kupang, 23 Pebruari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar