SAMPAH (antara Data dan Fakta)
Salah satu pogram pemerintah Indonesia dengan program "Indonesia bebas sampah." Sudah di luncurkan beberapa tahun lalu. data yang ada menunjukkan produksi sampah mencapai 187 juta ton/ tahun. Data yang sangat mencengangkan. Artinya kesadaran masyarakat terhadap bahaya sampah masih sulit di pahami atau mungkin sudah memahami tapi belum adanya kesadaran dalam diri.
Untuk tahun 2020 ini pemerintah terus berupaya untuk mengurangi sampah sekitar
70 persen setiap tahun bekerjasama dengan para pengusaha swalayan untuk tidak menggratiskan kantong plastik akan tetapi harus berbayar Rp.200 / kantong. atau bisa membawa kantong plastik atau wadah dari rumah. Namun hal itu juga kurang berjalan maksimal. Karena masih ada perdebatan di kalangan para ritel akhirnya pemerintah pun menggratiskan kembali kantong plastik.
Masyarakat kita lebih senang tidak mau repot dan memilih yang instan. lebih suka membeli dalam kemasan dan habis makan langsung buang. Padahal kalau kita melihat akibat kita membuah sampah, dampaknya juga akan berpengaruh pada diri kita sendiri.
Banyak penyakit yang menyerang pada diri kita bermula dari sampah. Dari sampah itu dihinggapi lalat, lalu lalat tersebut kembali menghinggapi makanan yang tersaji di meja. Kemudian kita makan dan berproses dalam tubuh yang kurang sehat akhirnya kita kena penyakit.
Kalau sudah banyak sampah yang ada di sekitar kita maka itu sudah pasti mengundang banyak lalat, nyamuk dan endemi berbahaya lainnya
Seperti kita lihat sampah plastik itu sulit sekali di urai oleh tanah. Susah hancur menyebabkan akan menumpuknya sampah setiap harinya.
Lalu siapa yang bertanggung jawab untuk mengurangi angka 187 juta ton pertahun itu??
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Sri Puji Astuti mendukung program pemerintah Indonesia dengan mengerahkan staf-staf yang bekerja di bawah Naungan Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk tidak mengkonsumsi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Tentu upaya itu patuh menjadi contoh untuk kita agar melakukan hal yang sama paling tidak untuk diri kita sendiri.
Dalam ajaran Islam sudah jelas di perintahkan dalam kitab suci. Dalam hadits Nabi bersabda: " Aththohuro syathrul Iimaan artinya : Kebersihan itu sebagian dari iman."
Artinya dalam diri kita ada iman, semestinya kebersihan juga kita jaga. Baik di lingkungan tempat tinggal kita maupun di mana saja ketika kita melihat sampah maka kita harus segera memindahkan atau buang pada tempat. Maka sejalan dengan program pemerintah maka kita harus mencegah sampah itu supaya jangan ada sampah di sekeliling kita maupun di jalan raya atau di tempat mana saja.
Untuk mencegah sampah itu kita harus mulai dari diri kita dahulu sebelum kita mengajak orang lain.
Alhamdulillah saya sudah memulainya dengan tiap hari ke sekolah selalu ku bawa bekal dengan tempat makan sendiri dari rumah dan tempat air minum atau Tumbler. Itu rutin tiap hari ku lakukan kecuali lagi puasa.
Rasanya membawa bekal dari rumah juga lebih sehat selain irit. Karena kita masak sendiri dan terjamin kualitas makanan dan juga kebersihannya.
Jawabannya adalah kembali kepada diri pribadi kita masing-masing. Kita harus memulai dari diri pribadi kita terlebih dahulu dan berkewajiban untuk menyampaikan atau mencegah orang lain untuk menjaga kebersihan.
Kupang, 17 Pebruari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar