#Tantangangurusiana Hari ke-32

Merebaknya wabah covid19 di berbagai penjuru dunia membuat semua aktivitas menjadi lumpuh total. 

Bandara di tutup, tempat-tempat wisata di tutup, sekolah-sekolah di liburkan, semua orang di larang keluar rumah. Jalanan lengang, pusat perbelanjaan tak ada pengunjung,  dan semua aktivitas dalam rumah  dilakukan secara online.

Aktivitas online maupun offline yang di lakukan oleh semua orang di rumah merupakan salah satu langkah preventif untuk mengatasi covid19 yang sudah mewabah di berbagai belahan dunia saat ini. Pencegahan ini bukan semata-mata untuk menjaga kesehatan diri sendiri saja  namun lebih dari itu kita sudah menjaga kesehatan  orang lain agar tidak  terjadi penyebaran virus Corona di sekitar kita.

Semua orang memilih di rumah, takut keluar rumah karena takut terkena virus. Namun tahukah anda. Siapakah yang tidak takut dan paling siaga saat ini? Mereka adalah para dokter, bidan, perawat,  dan tenaga kesehatan lainnya.

Para dokter, bidan, perawat dan tenaga kesehatan tetap siaga menjaga "gawang" rumahnya. Berbagai macam puluhan bahkan ratusan penyakit ada mereka tangani. Dengan sepenuh jiwa mereka layani pasien tanpa kenal lelah tak mengenal jeda.

Walaupun semua  orang sibuk dan takut akan wabah covid19 ini  dengan tidak berinteraksi langsung melalui orang lain. Dan jalan yang di tempuh bisa dengan cara daring. Tapi bagaimana dengan  tugas mereka sebagai tenaga kesehatan yang berhubungan  dg orang sakit. Tidak bisa di lakukan dengan cara daring karena mereka harus memeriksa pasien secara langsung.

Beda dengan guru atau ASN yang bekerja di Sekolah maupun Kantor. Siswa bisa belajar secara daring begitupula para ASN bisa melakukan aktivitas secara online. Tapi Dokter, perawat dan bidan yang bertugas memeriksa orang sakit harus bersentuhan langsung dengan pasien dan tidak bisa di lakukan secara daring. 

Pekerjaan yang sangat mulia dari seorang tenaga kesehatan seperti mereka. Mereka menolong orang tanpa pamrih bahkan nyawa jadi  taruhannya juga mereka lakoni hanya ingin menyelamatkan pasien. 

Kita doakan semoga virus covid19  yang membahayakan  ini  dapat terhindar dari kita semua. Aamiin.

Kupang, 16 Maret 2020