Suwitri, S.Pd

Suwitri, itu nama lengkap saya, biasa dipanggil Bu Wit. Madrasah Aliyah Negeri 1 Samarinda indtansi tempat saya mengabdi. Lahir di Delanggu, Kab Klaten da...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ambyar
Sumber gambar: menulis.blogspot.com

Ambyar

Ambyar

Matahari tergelincir di ufuk barat, biasnya perlahan meredup hingga meninggalkan guratan-guratan emasnya dan berganti temaramnya senja. Sinta baru saja pulang setelah pertemuannya dengan teman-teman baru dari fakultas lain yang tergabung dalam kelompok KKN di daerah yang terpencil. Kepenatan tampak dari sorot matanya. Sepanjang perjalanan di angkoat ia membayangkan bagaimana menjalani KKN di tempat yang terpencil dan belum pernah diketahui bagimana kondisi di medan yang akan dia lalui selama tiga bulan. Yang ia tahu bahwa tempat tersebut sangat jauh, penuh misteri dan cerita-cerita magis. Namun apa boleh buat, dalam pengumuman tersebut tercantum bahwa mahasiswa yang melaksanakan KKN tidak diperbolehkan bertukar lokasi. Ya akhirnya semua hanya pasrah dengan keputusan tersebut.

Dalam kegundahannya, tiba-tiba Sinta dikagetkan dengan tepukan di bahunya. Sinta berpaling dan mendapati sosok yang rasanya ia kenal. Dahinya berkerut, matanya menyipit, dia mencoba memfokuskan pikiran untuk mengingat sosok lelaki di depannya.

“Hei, jangan ngelamun, aku Randa, ingatkan. Kakak kelas waktu di SMA dan ketua PMR.” Sinta langsung saja mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda sudah mengingat siapa pria bertubuh atletis dengan alis tebal di depannya.

“Oh kak Randa, apa kabar, pangling aku, soalnya penampilannya makin keren aja. Seperti bos besar.” Sapa Sinta dengan tawa renyahnya.

“Ah kamu bisa saja. Tapi nggak papa deh, siapa tahu ucapanmu bisa jadi doa untuk kakak. Jadi bos besar, he he he. Aamiin Ya Allah. Kebetulan dik, sebetulnya aku mau ke rumahmu. Eee malah ketemu di sini. Jadi, ya kebetulan lah.”

“Ooo begitu. Ada apa kak Randa, sepertinya kok penting gitu?” Tanya Sinta penasaran.

“Begini Sinta, tadi malam Rama ke rumah, dia ngasih surat ini, katanya penting,dia minta tolong sama aku untuk kasih ke kamu. Ya sudah, kebetulan lama gak ketemu kamu ya aku bilang oke. Trus dia buru-buru pulang. Cie-cie surat cinta ni ye.” Lanjut Randa menggoda. Sinta hanya tersenyum, dalam hati dia merasa heran. Kok tumben Rama kirim surat segala. Ada apa ya. Apa Rama mau kasih kejutan atau ngajak janji ketemuan sebelum aku berangkat. Rindu menggelayut di hati Sinta, dalam hati ia bahagia membayangkan akan bertemu kekasihnya, apalagi sudah semingguan ini Rama sibuk terus ketika diajak ketemuan.

Tak terasa Sinta sudah sampai di tujuan, dia turun dari angkot setelah berbasa-basi dengan Rangga. Gadis tinggi semampai dengan kulit putih dan lesung pipit di kedua pipinya ini berjalan menuju rumah dengan langkah pasti, tak sabar rasanya segera sampai tujuan, masuk kamar dan membaca surat Rama. Hatinya berbunga-bunga mengingat peristiwa bulan lalu saat di rekreasi ke pantai Rama mengajak untuk bertunangan dulu sebagai pengikat cintanya pada Sinta. Sinta menerima ajakan itu dengan suka cita.

Tak seperti biasanya, begitu sampai di rumah Sinta langsung masuk kamar, tanpa mengganti baju direbahkan dirinya di kasur yang empuk dan setia menyangga tubuhnya. Cepat-cepat dibukanya surat itu, matanya lekat memandang, pelan-pelan dibacanya surat Rama. Bak disambar petir, tangannya bergetar, kepala rasanya berputar. Harapan indah yang dibina selama ini, musnah hanya dengan sebuah kata “Maafkan aku Sinta, ternyata orang tuaku telah menjodohkanku dengan orang lain. Sekarang ibuku sedang sakit dan memintaku segera menikahi gadis itu, kudoakan kamu mendapatkan orang pantas dan jauh lebih baik dari aku. Salam cinta dari Rama.” Pudar sudah cinta Sinta. Semua angannya ambyar.

Salam literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post