Gending
SalamLiterasi
Angin malam membelai wajah Safitri dengan lembut, ada getaran yang berbeda ia rasakan, entah apa namanya. Sepi semakin mengiring langkahnya menyusuri desa yang baru ia singgahi. Seorang diri, ya ia hanya seorang diri di antara bayang-bayang rimbun pohon di kiri-kanan jalan. Dalam hitam kelam yang mengundang tanya dan debar-debar ia hanya ditemani sinar rembulan yang menerobos sela-sela dedaunan. Sayup-sayup dari kejauhan
Ning
Nang
Ning
Gung
Ning
Nang
Ning
Gung
Terdengar suara gamelan dengan gending yang lembut mendayu-dayu. Sungguh merdu suara itu, batin Safitri. Tapi, tembang apa yang dinyanyikan sang sinden? Rasanya baru kali ini aku mendengarnya, batin Safitri semakin penasaran.
Hening malam terus berjalan, semakin larut dan semakin dalam. Gending itu bak sihir yang semakin menguatkan Safitri untuk mencari sumber suara itu. Tak sedikutpun ragu dan takut hinggap di hati, langkahnya semakin cepat, cepat dan cepat. Bak pecinta yang akan berjumpa dengan pujaan hati. Tanpa ia sadari bahwa dirinya memasuki sebuah pelataran yang amat luas dengan tiga buah bangunan lawas. Satu bangunan di sebelah kanan tampak terang-benderang dan banyak orang sedang berpesta dengan suara canda riang. Bangunan bagian tengah bagai galeri yang tertata asri dengan benda-benda kuno terpajang apik di setiap sisi dan sudutnya.
Safitri melewati saja dua bangunan itu, dia lebih tertarik dengan bangunan sebelah kiri. Hatinya berbunga-bunga, tak sabar untuk sampai ke sana.
Ning
Nang
Ning
Gung
Ning
Nang
Ning
Gung
Girang hati Safitri, suara itu kian dekat, semakin merdu terdengar membumbung angkasa, menyebar ke segala penjuru. Sejenak Safitri menghentikan langkah,
“Kenapa tempat ini amat gelap? Bukankah dari sini suara gending itu?”
Alunan gamelan bertalu-talu melarutkan seribu tanya dan debar, namun magic gending itu melunturkan rasa gundah hati Safitri. Langkahnya semakin memburu menuju bangunan itu. Tertahan langkah Safitri, bangunan itu tampak tak semegah seperti semula. Hanya berupa ruang kecil dengan satu pintu yang sedikit terbuka. Dan gending itu tiba-tiba lenyap dari telinga. Berjingkat Safitri mendekati pintu itu. Dilihatnya sebuah kursi santai goyang dari jati bertengger di sudut ruang. Penasaran Safitri ingin tahu apa lagi gerangan yang ada di dalamnya. Perlahan tangannya menggapai gagang pintu, dengan hati-hati ia mencoba membukanya. Begitu pintu terbuka terdengar suara teriakan nyaring yang amat sangat memekakkan telinga. Safitri terkejut sambil menahan sakit yang luar biasa, ditutupi kedua telinganya, tak kuasa ia membuka mata, namun suara itu semakin mendera. Safitri ingin berteriak namun kerongkongan terasa tersekat, keringat bercucuran, nafasnya tersengal, melangkahpun ia tak kuasa, tubuhnya limbung tak berdaya. Sampai terguling-guling di tanah ia menahan sakit yang luar biasa. Sampai ada satu suara cemas yang didengarnya.
“Ma, bangun ma, ma bangun, kenapa ma” Suara Hamid suami Safitri membangunkannya.
“Mama kenapa? Mimpi buruk ya, ma?” lanjut sang suami dengan cemas
Safitri mulai membuka matanya, nafasnya masih tersengal, dan telinga ini masih terasa sangat sakit.
“Ya Allah, untung ini hanya mimpi. Rupanya saya tertidur sebelum berdoa mas.” Jawab Safitri masih dengan nada lemah.
Hampir seminggu Safitri merasakan sakit telinganya. Setiap malam Hamid selalu membangunkannya untuk sholat malam dan berdoa. Dengan kesabaran dan atas kehendak-Nya jualah akhirnya Safitri sembuh dari Sakitnya.
Segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya. Dan kita hendaknya hanya memohon perlindungan kepada-Nya. Semoga kita selalu dalam Lindungan-Nya. Aamiin
Salam literasi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Bunsay... salam...sukses selalu.
Trims bunda, sukses selalu
Seru sekali. Pengalaman yang menegangkan
Trims bunda, sukses selalu bun
keren bunda, salam sukses selalu
Untung cuma mimpi... Keren bu
Ya Pak, tapi efek sakitnya terbawa di alam nyata. Trims Pak. Sukses selalu
Keren busay, sukses selalu
Trims bunda, salam kenal
Kereen bunda, ikut ke suasana yang menyeramkan dan horor ini.. Keren bundaaa
Trims bu Renita. Sukses selalu
Ceritannya horor bu, mimpi kadang kenyataan. Alhamdulillah sembuh
Yaitu bun, alhamdulillah sembuh
aamiin..Hanya Allah sang pemelihara diri umat yang sebaik baiknya...suara apa bund..sereeem..mantaps pokoke
Suara teriakan bunda, sp berhari2 sakit sekali rasanya. Alhamdulillah sdh sembuh