SUYANTO

Guru Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 1 Jati Kab. Blora Jawa Tengah Nomor HP. 0852 3032 5931 email: [email protected]...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tantangan Menulis 30 hari (16) BIDADARIKU MISTERIUS

BIDADARIKU MISTERIUS

"Masih sore begini kok sudah dandan rapi, mau ke mana toh Pay?" tanya Simboknya Paijo kagum. Sore itu cuacanya tampak cerah. Angin berhembus segar. Bidadari malam pun menampakkan wajahnya bercahaya terang. Keaadaan ini menginspirasi Paijo untuk tampil beda. Dia ingin sekali menikmati indahnya pasar malam, siapa tahu mendapat gebetan. Paijo sekarang sudah berwawasan modern. Dia tidak mau lagi disapa dengan panggilan kampung "Jo". "Mau ke pasar malam Mbok mencari pacar. Syukur-syukur ada bidadari tersangkut", jawabnya sambil menebar senyum. "Ya sudah, hati-hati, lokasi pasar malam itu dekat Sendang Putri", pesan Simbok mengingatkan.

Paijo minta restu dan segera berangkat ke pasar malam. Sepanjang perjalanan dia selalu ingat pesan simboknya tentang Sendang Putri. Itu hanya mitos orang jadul. Dia langsung menuju antrian penjual Martabak Bandung, persis di belakang gadis berbaju biru. Paijo pelan-pelan menyapa gadis itu. Gadis berambut panjang terurai itu mendapat giliran lebih dahulu. Giliran Paijo selesai, ternyata cewek berparas cantik itu masih berada di samping gerobak martabak. "Menunggu pacarnya ya Mbak", tanya Paijo memastikan keterpautan hatinya. Ternyata gadis yang mengaku punya nama Melati itu belum punya pacar.

Gayung pun bersambut. Mereka berdua ibarat amplop dan perangko, begitu bertemu langsung lengket. Mereka bercanda sambil berkeliling menikmati indahnya pasar malam. Tidak terasa waktu pun telah menunjukkan pukul 10 malam. Paijo pun mengajak Melati segera pulang. "Mas Pay, tolong antar aku ya. Rumahku searah dengan rumah kamu. Mau kan?" rayu Melati. Paijo segera meluncur membonceng gadis idamannya itu. Tidak terlupakan mereka telah membuat jadwal pertemuan berikutnya secara rapi. Setelah jauh melewati bentangan sawah, Paijo mengingatkan Melati agar berpegangan pinggang agar tidak jatuh. Maklum, ruas jalan kampung itu jelek. Tetapi, tidak ada respon apapun dari bidadari cantik itu. Setelah Paijo memastikan keberadaan Melati sambil menoleh ke belakang, ternyata gadis impiannya sudah tidak ada di atas jok motornya. Paijo pun ketakutan dan memacu kendaraannya, sampai akhirnya dia tercebur ke dalam kolam di depan rumahnya. Kasihan!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post