Swesti Amelia

Swesti Amelia, anak ketiga dari empat bersaudara saat ini mengajar di SDN 15 Baringin, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat....

Selengkapnya
Navigasi Web
Lalat yang Iri hati
https:/images.app.goo.gl/8UJCTBVkYTDiTzzJ6

Lalat yang Iri hati

#TantanganGurusiana

Tantangan H-19

Lalat yang Iri hati

Musim hujan telah berlalu seminggu terakhir ini. Cuaca cerah telah kembali lagi. Sinar mentari yang sebelumnya tak pernah tampak kini telah menerangi bumi.

Semua hewan merasa senang sekali. Mulai sekarang mereka bisa bermain bebas tanpa kebasahan dan kedinginan.

Pada suatu siang yang cerah, lalat berpetualang untuk mencari makan. Sesekali ia berhenti dan menjulurkan lidahnya untuk menemukan makanannya.

Hap, Lalat akhirnya hinggap di buah jagung Pak Tani. Lalat mencium bau busuk dari buah jagung Pak Tani karena musim hujan kemarin. Dengan lahapnya lalat memakan jagung Pak Tani hingga perutnya terasa kenyang. Sedang menikmati lezatnya jagung, Lalat melihat sekelompok Kupu-kupu yang menari hilir mudik. Lalat terus memperhatikan gerak-gerik Kupu-kupu.

“Wah, alangkah cantiknya kupu-kupu itu.”

“Andaikan saja aku punya sayap sepertimu pasti aku juga akan terlihat cantik seperti mereka,” kata Lalat dalam hati.

Tak berapa lama tampak Kupu-kupu hinggap pada bunga yang sedang mekar. Tampaknya ia sedang menghisap madu yang ada pada bunga yang sedang mekar.

“Ya, mereka sedang makan madu bunga. Pantasan saja mereka terlihat cantik,” ucap Lalat.

Rupanya Lalat merasa iri dengan kecantikan Kupu-kupu. Ia ingin meniru kupu-kupu.

***

Diam-diam lalat juga memilih bunga yang paling bagus. Lalat mencoba mengisap madu bunga. Ia berharap bisa jadi cantik seperti Kupu-kupu.

Namun, yang di rasa enak oleh Kupu-kupu tak enak bagi Lalat. Lalat memaksa menelan madu bunga, langsung ia pun memuntahkan kembali madu bunga yang telah ia makan. Ia merasa ada sesuatu yang terus menyanggal di kerongkongannnya. Madu bunga itu membuat tubuhnya lunglai tak berdaya, seolah ia telah memakan racun yang akan mematikan.

***

Kupu-kupu kembali ingin makan. Di hamparan tanah dekat bunga yang sedang mekar, tampak seekor Lalat. Ia merintih sakit. Tubuhnya tampak lemas.

“Ada apa kau di sini Lalat.?”

“Kelihatanya engkau sedang sakit,?” tanya seekor Kupu-kupu yang sayapnya bewarna merah muda, kuning dan biru.

“Iya, badanku terasa lemas setelah mencoba memakan madu yang ada dalam bunga itu, Kupu-kupu.” Kata Lalat.

“Ooooo, begitu ceritanya ya Lalat.”

“Lalat,,, kita tidaklah sama, begitu juga makanan kita.” Kupu-kupu menjelaskan.

Pesan moral yang dapat kita ambil dari cerita di atas adalah tidak boleh iri hati atas kelebihan orang lain. Iri hati akan membuat hati tidak tenang dan kerugian dikemudian hari. Syukuri apa yang di anugerahkan Allah kepada kita.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

terimakasih pak,,, masih belajar menuju yang lebih mantul......

17 Feb
Balas

mantul

17 Feb
Balas



search

New Post