Swesti Amelia

Swesti Amelia, anak ketiga dari empat bersaudara saat ini mengajar di SDN 15 Baringin, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat....

Selengkapnya
Navigasi Web
Pazo Sang Penyelamat
https://images.app.goo.gl/cMre6K5wbWgD7B8E6

Pazo Sang Penyelamat

#TantanganGurusiana

Tantangan Hari ke 12

Pazo Sang Penyelamat

Pazo adalah seekor ikan kecil yang bertubuh mungil. Dilihat dari ikan seumurannya ia tegolong ikan yang istimewa. Ia terlihat lincah dan gesit dengan warna sirip yang cantik diusianya yang masih belia.

Pazo memang agak lain, walaupun masih tergolong kecil namun ia adalah ikan penolong.

Ibunya, Memi khawatir karena dia sering berenang menjauh dari ibunya.

“Pazo, bermain dekat sini saja, kamu masih kecil.”

“Lautan ini sangat luas. Bermacam hewan laut ada di sini. Bahkan kamu bisa menjadi makanannya,” ucap ibu dengan suara meninggi.

“Iya,” bu.

Aku pasti bisa menyelamatkan diriku, kata Pazo sambil berlalu meninggalkan ibunya.

Pazo berenang kian kemari. Ia asyik menikmati suasana bawah laut dengan hiasan karang-karang. Matanya tak berkedip, mencari-cari mana tahu ada cacing laut untuk makanannya. Karena perutnya lapar sekali.

***

Tiba-tiba dari ujung lubang besar dalam karang terdengar jeritan minta tolong.

Tolong,,, tolong,,,, siapapun yang mendengar tolonglah akuuuu, jerit si udang merah.

Siapakah kamu ?

Ada apakah gerangan ?

“Aku Udi si udang merah.”

“Tolonglah aku, aku tak tahu kemana jalan keluar.

Aku terkurung di lubang ini,” rintih udang.

Baik,,,,, teruslah bersuara, aku akan mencari sumber suara dimana kamu berada.

Pazo melihat ada sesuatu yang bergerak-gerak. Ya sepertinya itu kaki si udang.

“Udi apakah di di dalam ada kamu ?”

“Ya, aku disini.”

Tenanglah, aku kan membantumu.

Dengan sekuat tenaga Pazo berusaha memperbesar lubang yang tadinya dimasuki Udi si udang merah. Rupanya karena ada suatu gesekan, lubangnya jadi menyempit. Dan membuat si udang terkurung.

Akhirnya,,,,,,

Ayo Udi kita keluar dari dalam karang ini.

Mari kita berenang bersama dan bergembira.

***

Dilain tempat, kepiting kesusahan mencari ibunya.

Ia minta bantuan pada Pazo.

“Pazo, bantu akau mencari ibuku.”

“Tadi aku bersama ibuku.”

“Tapi entah kenapa, ketika ibu menyuruh aku untuk bergegas, aku malah santai saja, bahkan aku berhenti melihat sekelompok ikan hias yang sedang bermain bersama.”

“Mungkin ibumu telah pulang.”

“Atau sedang mencari keberadaanmu.”

“Dimanakah rumahmu,? “tanya Pazo.

Rumahku di ujung terumbu karang Pazo. Tapi aku bingung, karang di lautan ini sangat banyak.

Jangan bingung, aku siap membantumu.

“Ayo kita berenang menyusuri satu persatu karang itu,” ajak Pazo.

Sambil memanggil-manggil ibu, kepiting berenang bersama Pazo untuk menemukan di mana keberadaan ibunya.

Ketika asyik berenang kepiting menjepit Pazo.

Pazo mejerit kesakitan.

Aaaghhhh kepiting, jangan jepit aku, jepitanmu bisa mematikanku. Bagaiman aku akan menolongmu jika kamu menyakitiku ?

Maaf. Aku tidak sengaja.

***

Kembali, mereka berenang menyusuri karang-karang.

Namun, ibu yang dicari belum ketemu.

Diam-diam kepiting kembali berulah. Dari arah samping ia mengapitkan capitnya ke tubuh Pazo. Sontak Pazo terkejut dan serasa berhenti bernapas.

“Lepas, lepaskan aku, kepiting,” rengek Pazo.

Bukannya melepaskan, kepiting malah lebih menguatkan jepitannya.

Pazo memohon minta dilepaskan, namun kepiting berkata, maafkan aku Pazo aku tak bisa melawan kodratku untuk menjepit. Aku mersa senang jika ada mangsa yang aku sengat.

Selamat jalan Pazo…..

***

Udi si udang merah melihat Pazo tergeletak lemas.

Pazo masih bisa mejawab dengan nafas yang terengah - engah.

Aku membantu si kepiting, tapi dia menjepitku. Rasanya aku tak mampu lagi bertahan hidup. Aku sangat merasa lemas.

Sampaikanlah berita ini pada ibuku Udi.

Tadi aku janji tak boleh main jauh oleh ibu tapi aku melanggarnya.

Hhhuuffffff akhirya Pazo mati tak bergerak lagi.

***

Udi si udang merah membawa Pazo yang tak bernyawa kepada ibu.

Udi juga menyampaikan pesan Pazo.

***

Ibu berterima kasih pada Udi yang telah mengantarkan Pazo yang tak bernyawa kepada ibu.

Ibu melepas kepergian Pazo dengan ikhlas.

Senin, 10/02/2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terimakasih Bu,,,, Ya,,,, lanjutttttSalam kenal Bu,,,

10 Feb
Balas

Mantap betul Jeng..lanjuut!

10 Feb
Balas



search

New Post