Melontar Jumroh ; Mengekang Nafsu Sendiri
Setiap jamaah haji sudah disediakan satu kantung batu untuk melontarkan jumroh. Batu batu berwarna agak putih tersebut seperti koral cor yang dipecah menggunakan mesin, sehingga bentuknya kecil kecil sebesar biji jagung. Banyak pro dan kontra tentang ukuran kerikil yang relatif sangat kecil yang jumlahnya mungkin lebih dari seratus tersebut. Apakah kerikil kerikil tersebut sudah memenuhi syarat??? Beberapa jamaah memberikan komentar komentar kedalam group WA mengenai ukuran kerikil yang dikhawatirkan melayang tidak tepat sasaran saat melontar Jumroh tersebut dengan komentar yang sedikit lucu dan mengelitik. Meskipun melontar jumroh hanya simbul, Beberapa jamaah yang tidak sreg dengan ukuran kerikil tersebut memilih untuk mencari kerikil kerikil tajam yang berserakan disepanjang perjalanan,mungkin jika jutaan jamaah tersebut mencari kerikil kerikil yang ada di jalanan semua, bisa dibayangkan bagaimana sulitnya, dan barangkali juga mereka akan mencukit kerilil yang ada di aspal jalan Hotmix yang jaraknya sekitar 8 kilometer menuju arah jamarat. sebagian juga masih menggunakan kerikil kerikil kecil yang sudah disediakan maktab, dengan memilih kerikil yang ukurannya agak besar Meskipun saat dikemparkan seakan kerikil tersebut tak mau melandai ditempat yang diinginkan. Setidak tidaknya kerikil tersebut tidak membuat cedera jika salah lembar dan mengenai jidat orang lain.
Melontarkan jumroh adalah salah satu sinbul permusuhan abadi antara manusia dengan setan, sebagaimana Nabi Ibrahim dulu digoda saat ingin melaksanakan perintah Tuhannya. Sungguh berat cobaan yang harus ditanggung Bapak para Nabi tersebut, namun beberapa kali dipengaruhi dari berbagai penjuru, Nabi Ibrahim terap tabah dan teguh dalam melaksanakan perintah Nya. Tempat dimana setan dulu menggoda Ibrahim sudah berdiri tugu mefah yang tidak menyeramkan. Jamaah dapat melontarkan jumroh dengan selfi selfi yang tidak perlu yang membuat muak bagi yang nelihatnya, barangkali para setan juga ikut barsis dalam foto selfi tersebut. Sementara disekitar gedung jamarat berlantai empat yang dikengkapi dengan ekskalator dan blower yang menyejukkan, telah berdiri bangunan bangunan megah mulai hotel sampai mall yang sering membuat ibu ibu tersesat didalamnya.
Orang Orang yang melaksanakan jumroh Aqobah atau didinding tertulis Big Jamarat nemilih langsung ke hotel setelah melakukan lontar jumroh hari pertama tersebut dibandingkan dengan kembali mabid di tenda yang penuh sesak dan panas menyengat. yang mengakibatkan orang orang kembali ke watak Asli yang kadang tak terkendali. Tak bisa berfikir jernih karena dehidrasi, kesabaran merupakan barang mahal yang tidak semua orang menyediakan stok yang cukup. Setan setan seakan telah menyatu dengan nafsu yang sulit dikendalikan dimana beluau berada. Seakan keberadaannya sangat mulia sehingga kemanapun harus dibawa. Sehingga seperti tidak.mungkin untuk melontarkan pada diri sendiri, meskipun itu adalah yang harus dilakukan untuk menjadi suci.kebencian pada setan bukan berarti kebencian pada diri sendiri, karena meski seran seakan menjadi dengan nafsu, namun kita bukanlah setan yang tak tahu diri. Futrah untuk kembali kepada jatidiri adalah tujuan pasti dari orang yang benar benar berhaji. Dan ini tidak hanya dapat dilakukan ditabah suci. Belum tentu perjuangan melawan nafsu yang dilakukan jauh dari tabah suci lebih berhadol daripada yang disini. Selamat menjalankan ibadah haji bagi yang ditanah suci dan selama berhaji bagi semua yang berjuang melawan setan dan mengendalukan nafsu diri.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar