Syafaat

Analis Data dan Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi....

Selengkapnya
Navigasi Web
Panen Raya ; Buah Naga Tak Laku

Panen Raya ; Buah Naga Tak Laku

Panen raya buah naga tahun ini seakan malapetaka, melimpahnya buah tersebut mengakibatkan harga turun drastis bahkan tidak laku. Dilematis bagi petani, bukan hanya tidak laku, namun jika buah ini tidak dipetik, akan merusak tanaman menjalar yang sangat mudah dibudidayakan tersebut

Saya sendiri sudah merasa bahwa suatu saat buah ini bisa jadi tidak laku, hal ini akibat banyaknya orang yang menanamnya, baik di sawah maupun di pekarangan. Mudahnya tanaman ini tumbuh, bahkan dibiarkan saja bisa berbuah dengan baik serta harganya yang cukup lumayan saat itu mengakibatkan orang berlomba lomba menanamnya, nyaris tidak ada pekarangan rumah tanpa buah naga.

Bagi yang menanam di pekarangan rumah dimana sebelum ditanami buah naga nyaris tanpa tanaman produksi, tidaklah terlalu risau dengan anjloknya harga, namun bagi yang menanam dalam jumlah besar di persawahan, hal ini sangatlah terasa, karena meskipun tanaman ini mudah merawatnya, namun memerlukan banyak tenaga, terlebih ketika musim kembang dimana para petani harus membantu mengawinkan bunga bunga yang mekarnya dimalam hari tersebut dengan mempertemukan putik dan sarinya. Bunga bunga ini akan layu ketika matahari mulai menyapa dipagi hari, sehingga mau nggak mau para petani harus mengawinkannya sebelum fajar menyingsing.

Berbagai rekayasa dilakukan petani agar buah naga dapat produksi diluar musimnya dengan cara memberikan lampu. Tidak heran jika kita melihat begitu terangnya sawah sawah pada tanaman buah naga, ribuan watt lampu menyala tak kalah terangnya dengan di perkotaan. Buah naga yang produksi diluar musim ini biasanya harganya relatif tinggi, sepadan dengan biaya yang dikeluarkannya.

Paling banyak dibudidayakan adalah buah naga merah, selain buahnya lebat, dalam satu tahun pasca tanam buah ini sudah mulai peoduksi, berbeda dengan buah naga putih yang dua tahun baru berbuah atau buah naga kuning yang meskipun harganya malah, namun relatif lama produksinya. Beberapa petani melakukan sistem cangkok terhadap buah naga kuning ini, dimana batang buah naga merah dicangkok dengan buah naga kuning sehingga lebih cepat produksi. Namun produktifitas buah naga kuning ini tak selebat buah naga merah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setidaknya jika buah import (abggur, aoel) tidak terlalu banyak dipasaran bahkan dijajakan dipinggir jalan, mungkin buah lokal tidak terlalu terjun bebas, terlebih kota belim bisa bersaing dengan produk import. Kita belim bisa "menjadi majikan" dirumah sendiri

20 Jan
Balas

Semoga ada solusi terbaik untuk petani buah naga, supaya tetap Untung dan tidak merugi. Memanfaatkan teknologi pangan misalnya, itu bisa meningkatkan harga jual. Sukses selalu pernah Safaat

20 Jan
Balas



search

New Post